Sholat Dzuhur tapi Salah Niat Sholat Ashar, Apakah Harus Diulang? Ini Penjelasan Buya Yahya

Buya Yahya juga membahas tentang seseorang yang salah niat ketika hendak melakukan sholat Isya, tetapi justru berniat sholat sunnah. Dalam kasus seperti ini, sholat yang dilakukan tetap dianggap sebagai sholat sunnah dan tidak bisa berubah menjadi sholat Isya

oleh Liputan6.com Diperbarui 14 Mar 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2025, 08:30 WIB
buya yahya 2221
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya (YouTube)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Niat merupakan rukun utama dalam sholat. Tanpa niat yang benar, ibadah sholat bisa menjadi tidak sah. Banyak orang yang masih bingung mengenai hukum salah niat sholat, terutama jika yang terucap di lisan berbeda dengan yang ada di dalam hati.

Pendakwah yang tinggal di Cirebon KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya, menjelaskan bahwa dalam urusan niat, yang utama adalah niat dalam hati. Sementara itu, melafalkan niat dengan lisan hanya bersifat sunnah dan bukan syarat sahnya sholat.

"Jadi dalam urusan niat, yang wajib itu adalah dengan hati. Adapun mengucapkan niat dengan lisan itu sunnah," jelas Buya Yahya.

Menurutnya, jika ada perbedaan antara niat di hati dan yang terucap di lisan, maka yang dianggap sah adalah yang ada di dalam hati. Contohnya, seseorang hendak sholat Dzuhur, tetapi tanpa sadar mengucapkan niat sholat Ashar. Dalam hal ini, yang dihitung tetap sholat Dzuhur karena itulah yang diniatkan di dalam hati.

"Kalau ada orang sholat Dzuhur, tapi lisannya mengatakan 'Usholli fardhal ‘Ashri', padahal di hatinya berniat sholat Dzuhur, maka yang dianggap adalah niat di hatinya," tegasnya.dikutip dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.

Dalam video tersebut, ia menjelaskan berbagai kondisi yang bisa terjadi dalam niat sholat dan bagaimana cara menyikapinya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Bagaimana jika Hatinya Niat Sholat Sunnah, Padahal Mau Sholat Isya

ilustrasi sholat
ilustrasi sholat (freepik.com)... Selengkapnya

Lebih lanjut, pengasuh LPD Al Bahjah ini juga membahas tentang seseorang yang salah niat ketika hendak melakukan sholat Isya, tetapi justru berniat sholat sunnah. Dalam kasus seperti ini, sholat yang dilakukan tetap dianggap sebagai sholat sunnah dan tidak bisa berubah menjadi sholat Isya.

"Kalau dia niat sholat Isya, tapi hatinya malah berniat sholat sunnah, maka cukup menyelesaikan sholat sunnahnya. Tidak bisa berubah menjadi sholat Isya," ujar Buya Yahya.

Dalam kondisi seperti ini, jika seseorang tetap ingin melaksanakan sholat Isya, maka harus mengulang sholatnya dengan niat yang benar sejak awal.

Buya Yahya juga mencontohkan kasus dalam sholat tarawih. Jika seseorang hendak sholat tarawih tetapi niatnya tidak jelas, maka selama hatinya sudah mantap dengan niat sholat tarawih, maka ibadah tersebut tetap sah.

"Kalau dia sholat tarawih, maka lanjutkan saja sholat tarawihnya. Yang dianggap tetap niat di dalam hati," tambahnya.

Buya Yahya menegaskan bahwa dalam urusan niat, Islam memberikan kemudahan. Selama seseorang sudah meyakini dalam hatinya ibadah yang akan dilakukan, maka itu sudah cukup.

Kesalahan yang terjadi di lisan tidak akan membatalkan sholat selama hati tetap yakin dengan niat yang benar. Oleh karena itu, seseorang tidak perlu was-was atau mengulang sholat hanya karena kesalahan dalam lafaz niat.

Namun, jika seseorang benar-benar ragu dengan niatnya dan tidak yakin apakah sholatnya sah atau tidak, disarankan untuk mengulang sholatnya agar lebih tenang.

Buya Ingatkan Khusuknya Sholat

Menghambat Terkabulnya Sebuah Doa
Ilustrasi Muslimah Menunaikan Sholat Credit: freepik.com... Selengkapnya

Dalam madzhab Syafi’i, niat memang menjadi rukun utama dalam sholat, tetapi tidak harus diucapkan. Lafaz niat hanya berfungsi untuk membantu menghadirkan niat dalam hati, bukan sebagai syarat wajib.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa kekhusyukan dalam sholat sangat dipengaruhi oleh niat yang benar. Jika sejak awal seseorang sudah yakin dengan niatnya, maka ibadahnya akan lebih khusyuk.

Bagi yang masih sering mengalami kebingungan dalam niat sholat, disarankan untuk lebih fokus dan tidak tergesa-gesa saat memulai sholat.

Melatih konsentrasi sebelum takbiratul ihram dapat membantu agar niat dalam hati lebih mantap. Dengan demikian, seseorang tidak mudah terpengaruh oleh kesalahan dalam lafaz niat.

Selain itu, penting juga untuk memahami dasar-dasar fiqih mengenai niat agar tidak mudah ragu dan was-was saat melaksanakan sholat.

Pemahaman ini menjadi penting, terutama bagi mereka yang baru belajar mendalami ilmu agama dan masih merasa canggung dalam urusan niat sholat.

Buya Yahya berharap agar umat Islam bisa lebih tenang dalam beribadah, tanpa terlalu khawatir dengan kesalahan kecil yang tidak membatalkan sholat.

Kesimpulannya, jika terjadi kesalahan dalam melafalkan niat sholat tetapi hati tetap yakin dengan niat yang benar, maka sholat tetap sah. Oleh sebab itu, umat Islam perlu lebih memperhatikan niat dalam hati agar ibadah sholatnya tetap diterima.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya