Brrr... Suhu Dingin Menggigil Menyergap Cilacap, Banyumas hingga Banjarnegara, Ini Sebabnya

Masyarakat di Banyumas raya dan sejumlah wilayah lain merasakan suhu dingin (bediding)

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jul 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2022, 03:00 WIB
Embun es atau bun upas di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)
Embun es atau bun upas di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Banyumas - Masyarakat di Banyumas raya dan sejumlah wilayah lain merasakan suhu dingin (bediding) pada Selasa malam (25/7/2022).

Di Cilacap suhu turun hingga 19,2 derajat Celsius dan bahkan di Banjarnegara turun hingga 17,4 derajat Celsius.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendy Krisnawan mengatakan ada sejumlah penyebab suhu dingin. Di antaranya, saat ini sebagian wilayah Indonesia memasuki musim kemarau.

Pada kemarau angin yang dominan berembus adalah angin timuran dari benua Australia menuju ke benua Asia dengan kecepatan tinggi.

"Nah, angin tersebut cukup kencang, dan membawa masa udara dingin dan kering," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Ini:


Potensi Embun Es

Embun es Dieng. (Foto: Liputan6.com/UPT Dieng/Muhamad Ridlo)
Embun es Dieng. (Foto: Liputan6.com/UPT Dieng/Muhamad Ridlo)

Faktor kedua adalah gerak semu matahari yang kini sudah di Belahan Bumi Utara sehingga wilayah belahan bumi selatan, termasuk Indonesia, berjarak relatif jauh dengan matahari.

Ketiga, musim kemarau minim tutupan awan sehingga radiasi bumi langsung terlepas ke atmosfer.

Rendy memperkirakan, kemungkinan besar suhu dingin ini masih berpotensi terjadi hingga September nanti.

Tak tertutup kemungkinan, di daerah dataran tinggi dan puncak gunung muncul embun beku atau embun es, seperti yang sering terjadi di Dataran Tinggi Dieng.

"Karena suhu di sana bisa turun mendekati nol, bahkan minus," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya