Purbalingga Carnival Vaganza Hadirkan Kesenian Jawa Purba yang Autentik

Cartoon Village Sidareja Kecamatan Kaligondang ini menampilkan kesederhanaan dan keautentikan leluhur dalam barisan 70 pelaku seni Kesenian Jawa Purba berbaju Jawa kuno lengkap dengan uba rampe serta miniatur Watu Peninisan sebagai salah satu petilasan ciri khas Kesenian Jawa Purba versi Desa Sidareja.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2022, 20:21 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 19:08 WIB
Kie Art
Cartoon Village Sidareja Kecamatan Kaligondang ini menampilkan kesederhanaan dan keautentikan leluhur dalam barisan 70 pelaku seni Kesenian Jawa Purba berbaju Jawa kuno lengkap dengan uba rampe serta miniatur Watu Peninisan sebagai salah satu petilasan ciri khas Kesenian Jawa Purba versi Desa Sidareja.

Liputan6.com, Purbalingga - Purbalingga Carnival Vaganza mewarnai perayaan hari jadi ke-192 tahun Kota Purbalingga pada 24 Desember 2022. Perjalanan kota yang hampir berusia dua abad ini melahirkan bibit-bibit muda yang melestarikan seni, tradisi, dan budaya salah satu desa di daerah itu.

Kelompok seni Kie Art mengangkat kembali peninggalan warisan nenek moyang yang adiluhung di sebuah desa terpencil yang berjarak 12 kilometer dari pusat kota. Nama desa itu adalah Sidareja yang saat ini sedang bertransformasi menjadi Cartoon Village Sidareja.

Desa ini mengusung konsep kartun sebagai media edukasi mengenal kembali seni tradisi dan budaya leluhur Jawa. Untuk perhelatan Purbalingga Carnival Vaganza, tujuh kelompok seni di bawah naungan Kie Art Cartoon School mempersiapkan tim Kesenian Jawa Purba mewakili Kecamatan Kaligondang.

Cartoon Village Sidareja Kecamatan Kaligondang ini menampilkan kesederhanaan dan keautentikan leluhur dalam barisan 70 pelaku seni Kesenian Jawa Purba berbaju Jawa kuno lengkap dengan uba rampe serta miniatur Watu Peninisan sebagai salah satu petilasan ciri khas Kesenian Jawa Purba versi Desa Sidareja.

Barisan Kesenian Jawa Purba yang didampingi Camat Kaligondang Endi Astono, Kepala Desa Sidareja Suminto, pegiat Kie Art Slamet Santosa serta konseptor Kesenian Jawa Purba Kie Art Gita Yohanna Thomdean berjalan bersama pasukan ritual "Watu Peninisan" dan jawara ujungan 112 tahun mengitari Kota Purbalingga.  

Kesenian Jawa Purba memberikan edukasi seputar Kota Purbalingga yang merupakan area kekuasaan dari kerajaan tertua di Pulau Jawa, Kerajaan Galuh Purba pada 1- 6 Masehi. Melalui perhelatan ini juga diingatkan kembali adanya peradaban tua yang terdapat di kota ini dengan ditemukannya beberapa prasasti di beberapa daerah di kota ini.

Di hadapan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, suasana menjadi sunyi dan syahdu ketika barisan ritual Watu Peninisan memeragakan formasi Tarian Jiwa Peninisan lengkap dengan lantunan gamelan yang dimainkan secara langsung. Gemulai sang penari tunggal membuat budaya Jawa semakin terasa keautentikannya.

Kota Purbalingga memiliki perjalanan sejarah yang panjang  seperti tempat kelahiran Panglima Besar Jendral Sudirman. Kota ini juga memiliki banyak peninggalan artefak batu di jaman paleolitikum (zaman batu) 600.000 tahun yang lalu.

Kini, Purbalingga menjadi incaran beberapa investor asing dalam roda perekonomiannya dengan industri bulu mata dan rambut palsu yang menjadi market negara Korea.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya