Kaum Disabilitas Tampil Keren & Pede di Fashion Show Rusia

Kaum disabilitas dirangkul untuk beraksi pada fashion di Rusia. Mereka tampil keren dan percaya diri (pede).

oleh Bio In God Bless diperbarui 07 Apr 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2014, 13:30 WIB
Disable Model Russia Fashion Week 2014 1
(Foto: dailymail.co.uk)

Liputan6.com, Moscow Industri fashion sampai saat ini masih sering mendapat kritik mengenai gambaran kecantikan yang tunggal dan sempit.

 

Ketika saat ini sudah mulai tumbuh kesadaran tentang pluralitas dalam fashion sehingga label-label ternama menggunakan plus-size model (model berukuran tubuh ekstra) dan model-model kulit berwarna, orang-orang dengan disabilitas masih belum terangkul dalam dunia fashion.

 

Sebagaimana pemberitaan dailymail.co.uk yang dikutip Senin (7/4/2014) Hal inilah yang berusaha diadvokasi oleh beberapa desainer fashion Rusia pada Mercedes-Benz Fashion Week Russia 2014.

 

Pada rangkaian pagelaran busana yang berlangsung di Moskow sejak 27 Maret 2014 hingga 1 April 2014 ini, desainer Daria Razumihina, Sabina Gorelik, Dmitriy Neu, Masha Sharoeva, Albina Bikbulatova, Oksana Livencova, Miguel Angelo Fernandes Carvalho dan Christine Wolf menampilkan koleksi-koleksi busana yang diperagakan oleh penyandang disabilitas.

 

Tajuk dari fashion show ini adalah Fashion Without Borders. Gelaran busana ini memang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dunia fashion tentang eksistensi para penyandang disabilitas yang tak boleh dipinggirkan sebagai bagian dari masyarakat fashion.

 

Duta model penyandang disabilitas, Chelsey Hay mengatakan kepada dailymail.co.uk, “Pada organisasi Models of Diversity, kami berjuang agar model-model penyandang disabilitas untuk dirangkul dan tidak dipinggirkan dalam dunia fashion. Fashion show yang berlangsung di Rusia ini sudah ikut memperjuangkan hal tersebut”.

 

Sambungnya, “Sungguh menakjubkan melihat negara lain mengikuti langkah New York Fashion Week di bulan Februari lalu yang menggunakan model penyandang disabilitas Danielle Sheybuk. Kita jelas tak ingin hal ini dilakukan kali ini saja, Model-model penyandang disabilitas perlu ada di segenap aspek fashion”.

 

Fashion memang seharusnya menjadi wilayah di mana keberagaman dihormati dan perbincangan yang kritis mengenai konsep kecantikan terus dilangsungkan. Perbincangan ini menjadi penting karena pada akhirnya menyangkut hubungan antara kecantikan dan sikap kemanusiaan. Sudahkah dunia fashion Indonesia memberi ruang yang cukup bagi perbincangan tersebut?

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya