Ratusan Gerobak Sapi Offroad di Yogyakarta

Selama dua hari ratusan gerobak sapi berkompetisi di Utara Stadium Maguwoharjo Sleman sejak Sabtu 23 Agustus hingga Minggu 24 Agustus 2014.

oleh Yanuar H diperbarui 25 Agu 2014, 07:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2014, 07:00 WIB
Ratusan Gerobak Sapi Offroad di Yogyakarta
Selama dua hari ratusan gerobak sapi berkompetisi di Utara Stadium Maguwoharjo Sleman sejak Sabtu 23 Agustus hingga Minggu 24 Agustus 2014.

Liputan6.com, Yogyakarta- Selama dua hari ratusan gerobak sapi berkompetisi di Utara Stadium Maguwoharjo Sleman sejak Sabtu 23 Agustus hingga Minggu 24 Agustus 2014 siang. Para pengemudi gerobak sapi khas Yogyakarta juga kerap disebut 'bajingan'. Kehadiran ratusan "Bajingan" di Maguwoharjo dalam rangka Festival Gerobak Sapi 2014. Acara ini menjadi daya tarik wisatawan baik dari dalam maupun dari luar DIY. Ketua Panitia Bowo Harso Nugroho menjelaskan Festival Gerobak Sapi (FGS) 2014 merupakan tahun kedua setelah pertama kali digelar pada tahun 2013 lalu. Acara FGS untuk tahun kedua ini digelar selama dua hari.

" Totalnya ada sekitar 173 pemilik Gerobak Sapi yang ikut serta dalam acara Festival ini," Ujar Bowo saat ditemui di lokasi Festival Gerobak Sapi (FGS) Minggu (24/08/2014) siang.

Bowo menjelaskan, tujuan diadakannya FGS ini untuk menarik minat wisatawan dan menjadi agenda tahunan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu acara ini juga untuk melestarikan kembali alat transportasi Gerobak Sapi yang saat ini tergusur oleh jaman. FGS ini ada dua kategori yaitu kategori Custom dan Offroad. Bowo menuturkan, kategori Offroad menjadi salah satu ajang yang paling dinantikan baik bagi Bajingan dan juga para penonton. Kategori ini penonton dapat menyaksikan langsung para "Bajingan" memamerkan skillnya mengendalikan Sapi dan Gerobak  melalui rintangan yang telah dibuat.

" Untuk kategori Custom sudah sejak Sabtu. Hari ini offroad dan karnaval. Tujuan offroad untuk menambah skill para sopir Gerobak (Bajingan), sedangkan custom agar mereka semakin kreatif memodifikasi atau mendesain gerobaknya sehingga lebih menarik," ucapnya.

Sementara itu, salah satu peserta Ruri Setiawan (36) berharap agar event Gerobak Sapi ini dapat terus digelar setiap tahunnya. Pasalnya, sebelum adanya festival, pemilik Gerobak Sapi seakan kalah dimakan jaman. Menurutnya  alat transportasi ini masih sering diandalkan untuk mengangkut hasil pertanian. "Jangan sampai punah. Event seperti ini juga untuk reonian pemilik gerobak sapi yang mungkin sudah lama tidak ketemu," kata Ruri.

Ruri yang juga pemenang kategori Costom pada hari Sabtu lalu mengaku sudab terbiasa dalam memperbaiki dan memodifikasi Gerobak Sapi. Bahkan hal ini sudah dilakukan dikeluarganya secara turun-temurun. Ia  sangat senang dan bangga dapat memenangi FGS dengan merebut juara pertama.

" Total habisnya ya sekitar Rp 1 juta untuk memodifikasi gerobak sapi. Meski mahal, tapi semuanya terbayar dengan juara pertama ini," Tegas warga Prambanan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya