Topi Pharell Williams Masuk Museum

Apa yang membuat Pharell Williams berbeda dibanding dengan penyanyi lainnya? tentu saja ciri khasnya: topi tinggi berwarna coklat.

oleh Elizabeth Swanti diperbarui 28 Agu 2014, 08:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2014, 08:00 WIB
 Topi Pharell Williams Masuk Museum
Apa yang membuat Pharell Williams berbeda dibanding dengan penyanyi lainnya? tentu saja ciri khasnya: topi tinggi berwarna coklat.

Liputan6.com, Washington- Apa yang membuat Pharell Williams berbeda dibanding dengan penyanyi lainnya? Ya, selain suara dan lagunya, tetntu saja ia meletakkan ciri khasnya: topi tinggi berwarna coklat keluaran Viviene Westwood.

Topi tersebut kerap dikenakannya dalam berbagai kesempatan, terutama saat manggung. Jelas, sejak memulai debutnya pada bulan Januari 2014 dalam acara Grammy, posisi topi tersebut semakin hari semakin penting dalam kehidupan Pharell. Namun mulai pekan ini, topi tersebut akan menjadi bagian dari sebuah pameran di The Newseum, sebuah museum yang didedikasikan untuk jurnalisme dan media di Washington DC, sebagai contoh kekuatan media sosial.

Sebelum dikenal dengan nama Pharell Hat, topi tersebut lebih dikenal dengan nama Buffalo atau Mountain Hat. Model rancangannya sebenarnya klasik dan original sejak tahun 80-an.

Topi ini pertama kali muncul di dunia fesyen dalam lookbook VIviene Westwood di tahun 1982. Namun debut pertamanya sebenarnya di dunia musik, ketika dikenakan oleh produser band Sex Pistol, Malcolm McLaren, dalam video klip berjudul Buffalo Gals. Sejak saat itulah, topi ini disebut Buffalo Hat.

Dalam acara Grammy awal tahun ini, Pharell mengenakan topi tersebut dalam rangka mengenang Malcolm, yang kebetulan ulang tahunnya bertepatan di bulan Januari. Ia membeli topi tersebut di sebuah departememn store bernama World's End di London denngan harga US$ 180 (sekitar Rp 2 juta).

Sejak dikenakan dalam acara Grammy, topi tersebut kini berganti nama menjadi Pharell Hat. Dan tak hanya itu saja, sejumlah toko bahkan memnjual topi tersebut dalam berbagai warna: merah, hijau, oranye, biru, abu-abu, hingga hitam. Dan, tak lama kemudian, Pharell telah memiliki semua warnanya.

Lantas bagaimana Pharell Hat bisa masuk dalam museum? Ceritanya, ketika Arby's, sebuah restoran cepat saji di Amrik, tiba-tiba mengunggah tweet "Hei Pharrell, dapatkah kami memiliki topi Arby kami kembali? #GRAMMYS". Tweet tersebut kemudian diretweet hingga 80 ribu kali.

Namun, Arby's ternyata serius untuk memperoleh topi tersebut. Bahkan mereka membuat akun twitter khusus sang topi @PharrellsHat. Akhirnya, topi tersebut berhasil diperoleh dari Pharell melalui lelang senilai US$ 44.100 (sekitar Rp 480 juta) melalui ebay.

Pada akhirnya, topi tersebut akan dipamerkan di Newseum, Washington DC hingga 26 Oktober mendatang. Hal ini tentu akan memberikan warga Washington sesuatu kebahagiaan tersendiri, seperti lagu Pharell, 'Happy'. (Liz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya