Liputan6.com, Bogor Menjelang pelaksanaan perayan Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2015, masyarakat Tionghoa di Bogor menggelar upacara atraksi iris lidah yang dilakukan oleh tiga orang tangsin, di Vihara Dhanagun (Klenteng Hok Tek Bio), Jalan Surya Kencana, Kota Bogor, Rabu (4/3/2015).
Ketua Panitia CGM 2015, Arifin Himawan mengatakan, bahwa ritual ini dilaksanakan secara rutin setiap akan dilangsungkan penyelenggaraan Cap Go Meh. Dimana bertujuan sebagai bentuk rasa syukur dan memohon perlindungan serta diberikan rizki kepada para leluhur.
“Atraksi ini diartikan sebagai sebuah upacara tolak bala. Artinya kita memohon kepada para dewa untuk selalu diberikan keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya,” ungkap Arifin kepada Liputan6.com.
Advertisement
Dengan ritual tersebut, juga sebagai wujud permohonan kepada para dewa untuk kelancaran usaha. “Untuk yang usahanya kurang baik kesempatan ini bisa dijadikan momen untuk memohon agar usahanya kembali dilancarkan,” lanjutnya.
Dijelaskan Arifin, darah yang menetes dari lidah para tangsin yang disayat, akan di tulis pada kertas mantera berwana kuning.
“Tulisan dari tetesan darah itu yang merupakan bentuk permohonan kepada para dewa untuk mengusir aura jahat, kelancaran usaha, tolak bala dan rejeki,” pungkasnya.
Ritual yang berlangsung sekitar satu jam itu, diawali dengan acara penyampaian doa yang dilakukan oleh tokoh spiritual. Agar jalannya atraksi berjalan lancar dan aman.
Atraksi potong lidah sendiri dilaksanakan pada dua sesi. Dimana pada sesi pertama dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 20.00 WIB. Ketiga orang tangsin tersebut merupakan para pendekar dari paguyuban tangsin se-jabotabek. (Bima Firmansyah/Ars)