Wedang Uwuh, Minuman `Sampah` yang Kaya Manfaat

Wedang Uwuh merupakan minuman berkhasiat yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Okt 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2015, 12:30 WIB
Wedang Uwuh
Wedang Uwuh merupakan minuman berkhasiat yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Wedang uwuh merupakan salah satu minuman warisan Nusantara yang mempunyai banyak manfaat. Dalam bahasa Jawa, wedang berarti minuman dan uwuh berarti sampah yang berasal dari dedaunan. Minuman khas Yogyakarta ini cukup unik karena tampilannya seperti sampah yang mengambang di permukaan gelas. Wedang uwuh mempunyai perpaduan rasa antara manis dan pedas, berwarna merah cerah, dan mempunyai wangi yang khas.

Minuman ini dijuluki uwuh karena banyaknya rempah-rempah yang digunakan. Jika dicampurkan di dalam gelas maka pada permukaan akan tampak seperti tumpukan sampah yang tidak berguna. Berbagai rempah-rempah yang menjadi isi wedang uwuh antara lain adalah jahe, kayu secang, cengkeh, kayu manis, pala/daun pala, akar sereh, dan kapulaga.

Jika dilihat dari rempah-rempah yang menjadi bahan membuat wedang uwuh, tentu sudah dapat diperkirakan manfaat minuman ini bagi tubuh. Jahe yang menyebabkan rasa pedas berfungsi sebagai penurun kadar kolesterol, sehingga baik untuk mencegah penyakit stroke dan serangan jantung. Kayu secang yang menjadikan wedang uwuh berwarna merah, terkenal ampuh mengobati beberapa penyakit seperti sifilis, radang, dan batuk darah.

Kayu manis dan cengkih adalah bahan alami yang mampu menghangatkan badan, juga bisa memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik. Daun pala juga sudah terkenal sebagai obat herbal tradisional untuk mengatasi sakit perut. Tak hanya itu, manfaat pala yang cukup mengejutkan seperti dilansir dari fitday.com, Kamis (29/10/2015) pala diklaim dapat mengeluarkan racun yang ada di hati dan ginjal.

Saat ini wedang uwuh sudah dapat dengan mudah ditemui di pasaran dalam bentuk kemasan. Akan tetapi, jika ingin merasakan sensasi wedang uwuh secara langsung dengan bahan yang masih asli, Anda bisa menemukan penjualnya di Yogyakarta, tepatnya di depan makam Raja-Raja Mataram, Imogiri. (Latif Pungkasniar/Ibo)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya