Liputan6.com, Jakarta Cokelat, siapa yang tidak tahu betapa identiknya benda ini di hari Valentine. Orang-orang akan saling memberikan cokelat sebagai tanda cinta dan kasih sayang mereka kepada orang lain. Mungkin Anda adalah salah satunya.
Sebenarnya tidak ada satu hal pun yang istimewa dari cokelat. Sejak dulu cokelat telah menjadi lambang dari rayuan. Penampilan Jean Harlow di tahun 1933 pada film Dinner at Eight telah membuat cokelat mendapatkan citra sebagai barang yang eksklusif.
Baca Juga
Baca Juga
Dilansir dari smithsonianmag.com, Rabu (10/2/2016), ternyata cokelat memang mempunyai sejarah sebagai makanan cinta. Keinginan kuat terhadap cokelat berakar dari sejarah Mesoamerican. Pada masa itu, cokelat adalah sebuah barang yang mahal, mewah, dan hanya diperuntukkan bagi suku elit kelas atas Maya dan Aztec, yang diketahui mereka menikmatinya dengan minuman campuran antara biji kakao dengan tepung maizena, vanila, madu, dan cabai. Biji kakao adalah komoditas berharga seperti emas, bahkan digunakan untuk membayar pajak yang dipungut oleh penguasa Aztec.
Advertisement
Pada tahun 1600-an, kenikmatan cokelat telah menyebar ke seluruh Eropa. Di London, rumah-rumah cokelat mulai menyaingi rumah-rumah kopi sebagai tempat arisan. Ada satu toko dibuka di jalan Gracechurch pada tahun 1657 yang mengiklankan cokelat sebagai "minuman orang Indian barat yang dapat menyembuhkan dan melindungi tubuh dari berbagai penyakit."
Di Perancis, Madame de Sevigne menuliskan tentang besarnya konsumsi cokelat di seluruh pengadilan Versailles pada tahun 1671, di mana Louis IV meminumnya setiap hari dan Madame du Barry mengakui bahwa ia menggunakan cokelat untuk merangsang kekasihnya.
Ketika Marie Antoinette menikah dengan Louis XVI pada tahun 1770, ia membawa pembuat cokelat pribadinya ke Versailles. Pembuat cokelat pribadi milik sang ratu ini membuat semacam resep cokelat dicampur dengan bunga anggrek untuk kekuatan, cokelat dengan jeruk untuk menenangkan saraf, dan cokelat dengan susu almond manis untuk membantu pencernaan.
Cokelat dan Hari Valentine
Hubungan antara cokelat dengan hari Valentine ada contoh utama bahwa cokelat tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, namun ia juga menunjukkan dua elemen esensial dari beberapa peradaban sebelumnya, yaitu bangkitnya cokelat sebagai makanan populer, dan perayaan hari Valentine sebagai hari libur.
Hari Valentine yang sebenarnya ditujukkan untuk menghormati martir Khatolik bernama Valentine, namun romantisme tampaknya muncul pertama kali pada puisi Chaucer pada tahun 1382, berjudul Parlement of Foules. Di dalam puisinya, Chaucer menjelaskan sifat natural cinta ketika mereka keluar mencari pasangannya pada "seynt Voantynes day."
Dalam beberapa abad berikutnya, hari Valentine semakin populer sebagai hari libur musim semi. Lagu, puisi, bunga mawar dirayakan dengan hati penuh cinta, walaupun permen belum terlalu terlihat, karena gula masih termasuk komoditas berharga di Eropa.
Seiring Victoria menjadi ratu pada tahun 1837, teknologi telah siap mengubah hari Valentine menjadi tambang emas komersial. Victoria senang sekali menunjukkan perasaannya melalui pemberian kartu dan hadiah, walaupun sebenarnya Valentine adalah tentang mendapatkan kebahagiaan.
Advertisement
Cadbury
Richard Cadbury, seorang pengusaha cokelat asal Inggris telah melakukan riset untuk menggunakan mentega kakao murni menjadi ekstrak yang membuat minuman cokelat jauh lebih enak. Solusi darinya adalah makan cokelat, di mana ia membungkus cokelat dalam bungkus yang ia desain sendiri. Orang-orang mulai penasaran, Cadbury mulai ditempatkan dalam kotak berbentuk hati pada tahun 1861. Walaupun cokelatnya telah dimakan, namun banyak orang menemukan kotaknya dapat digunakan untuk menempatkan barang-barang lainnya.
Hershey
Komersialisasi hari Valentine mulai berkembang di Amerika pada pergantian abad. Milton Hershey yang awalnya adalah seorang pembuat karamel, mulai menutupi karamelnya dengan cokelat pada tahun 1894. Pada tahun 1907, Hershey meluncurkan produksi cokelatnya yang berbentuk mulai menutupi karamel dengan cokelat manis. Pada tahun 1907, Hershey meluncurkan produk cokelat berbentuk air mata yang jatuh bernama "kisses." Disebut demikian karena diproduksi bunyinya seperti orang yang sedang berciuman. Diproduksi secara massal dengan biaya terjangkau, kisses diiklankan sebagai "makanan yang paling bergizi."
Advertisement
Russel
Russell Stover pun tak mau kalah. Perusahaannya mulai ketika Clara Stover mulai membungkus "Bungalow Candies" di dapurnya, Denver pada tahun 1923. Ia dan suaminya pindah ke Kansas City dan membuka beberapa pabrik, menjual cokelat Valentine mereka dalam kotak berbentuk hati ke department store di seluruh Midwest. Akhirnya, Russell Stover kalah dengan pesaing mereka, Whitman, dan memfokuskan kembali bisnis grosir mereka di toko obat dan pengecer kotak besar seperti Walmart dan Target.
Salah satu penjualan terbesar mereka adalah "Secret Lace Heart", kotak cokelat dilapisi satin dan renda hitam. Disebut sebagai "kotak lingerie", kotak ini terjangkau dan mudah diakses, dipajang di rak toko untuk memudahkan penjualan. Strategi ini berhasil. Hari ini, dengan 3.000 karyawan dan 600 juta Dollar US hasil penjualan tahunan, Russell Stover adalah perusahaan kotak cokelat nomor satu di AS.
I Love Lucy
Jean Harlow mungkin telah mengilhami prnggunaan satin dan renda coklat untuk dekorasi, tetapi Lucille Ball menemukan cara lain untuk menunjukkan bagaimana coklat membuat orang tersenyum. Salah satu episode paling terkenal dari I Love Lucy menunjukkan Lucy dan Ethel bekerja pada pabrik cokelat. Tentu saja, kekacauan memerintah, potret Lucy yang melotot saat dia mencoba untuk menyembunyikan cokelat adalah hal yang amat lucu hari ini, seperti enam puluh tahun lalu.
** Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
** Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement