Liputan6.com, Jakarta Setelah Singapore Design Week, Singapore Tourism Board kembali mengadakan presentasi pada Selasa (1/3/2016) di XXI Lounge Plaza Senayan, Jakarta Selatan. Presentasi kali ini difokuskan pada aspek pariwisata Singapura terhadap Indonesia.
Singapore Tourism Board (STB) merupakan badan pengembangan ekonomi di bidang pariwisata. Berdasarkan inovasi dan keunggulan yang dimiliki oleh STB, ia menjadi salah satu kunci perekonomian di Singapura. Dengan tujuan untuk menjadikan Singapura sebagai negara yang wajib dikunjungi, STB melakukan promosi ke Indonesia dengan tema "Singapura, Serunya Bareng-Bareng!"
Baca Juga
Kasus Dugaan Penipuan Paket Wisata ke Korea Selatan oleh Influencer Malaysia, Kerugian Capai Rp1,64 Miliar
Viral Pungli Joki Pemandu Jalur Alternatif Puncak Bogor Rp850 Ribu, Apakah Permintaan Maaf Pelaku Cukup Loloskan dari Jerat Hukum?
Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Jelang Tahun Baru 2025, Lebih Hijau dan Bisa Drop Bagasi Mandiri
Baca Juga
Raymond Lim, Area Director STB, kepada Liputan6.com mengatakan, Indonesia merupakan negara yang memberikan pengunjung terbesar bagi Singapura.
Advertisement
Namun berdasarkan hasil pengamatan, pada tahun 2015, terjadi penurunan jumlah kedatangan pengunjung Indonesia ke Singapura sebesar 10%. Hal ini mencerminkan sentimen perjalanan outbond dari Indonesia secara keseluruhan yang disebabkan antara lain oleh kondisi ekonomi yang penuh tantangan dan fluktuasi nilai rupiah.
Di luar hal tersebut, Singapura tetap menjadi tujuan wisata menarik bagi masyarakat Indonesia, khususnya selama Lebaran dan periode festival akhir tahun.
"Kami sangat berharap dapat melihat perubahan pada awal tahun 2016 ini," kata Raymond.
Dan ternyata harapan Raymond membuahkan hasil. Statistik pada awal tahun 2016 menunjukan peningkatan sebanyak 5 % untuk jumlah kedatangan dari Indonesia di bulan Januari.
"Sejak Juli 2015, kami telah meningkatkan kegiatan pemasaran dan memberikan dukungan untuk agen perjalanan dan maskapai penerbangan dengan melakukan beberapa promosi taktis. Usaha kami terbayar. Tugas kami di kota-kota kecil, di luar Jakarta akan terus berlanjut seiring kuatnya promosi Singapura yang kami lakukan di kota-kota ini sebagai daerah pertumbuhan baru di tahun 2016," ungkapnya.
Raymond Lim juga sempat menyatakan bahwa ia takjub dengan promosi "Wonderful Indonesia" yang dapat berjalan dengan sangat baik.
"Indonesia harus berbangga. 10 tahun yang lalu sektor pariwisata kalian hanya sebesar 5 juta. Namun, tahun ini kalian mendapatkan dua kali lipatnya. Saya rasa Wonderful Indonesia adalah cara terbaik yang dilakukan untuk mempromosikan Indonesia ke luar," ungkap Raymond kemudian.
Bagi Raymond, Indonesia dan Singapura sama-sama saling membutuhkan, sama-sama merupakan negara nomor satu antara satu sama lain.
Program "Singapura, Serunya Bareng-Bareng!" mengajak Titi Kamal, sosok yang dianggap dekat dengan masyarakat Indonesia. Selain mengajak Titi Kamal, STB juga mengeluarkan semacam buku panduan untuk umat muslim yang ingin berwisata di Singapura, berjudul "Muslim Travelers Guide to Singapore-Everything muslim travelers need to know when exploring Singapore."
Buku panduan ini dikeluarkan untuk menyakinkan bahwa umat muslim juga dapat berlibur dengan menyenangkan di Singapura.
Tidak hanya berhenti di situ, STB juga akan mengintensifkan upaya pada 2016 untuk mempromosikan Singapura sebagai pilihan pertama destinasi akhir pekan dengan memakai "52 Akhir Pekan di Singapura" sebagai fokus kampanye. Program ini dilengkapi dengan buku panduan untuk menghabiskan waktu di Singapura dengan hal-hal menarik, mulai dari kuliner, fashion, pekan raya seni, sampai tempat wajib kunjung di Singapura.
STB juga akan meningkatkan upaya perdagangan dan keterlibatan media di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Palembang, Pekanbaru, Medan, dan Makassar.
"Pada bulan April besok, kami akan mulai roadshow selama sebulan dengan agenda penuh per minggu di Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan," papar Raymond.