Jangan Pernah Meminta Maaf untuk 6 Hal Ini

Anda tak perlu meminta maaf saat melakukan 6 hal ini.

oleh Annabella Siahaan diperbarui 09 Mei 2016, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 21:00 WIB
Minta Maaf
Anda tak perlu meminta maaf saat melakukan 6 hal ini. Foto: Higherperspective.com

Liputan6.com, Jakarta  Setiap orang memiliki kepribadian yang unik dan berbeda-beda. Semakin bertambah usia Anda, semakin banyak Anda mengeksplorasi diri dan dunia di sekitar Anda.

Di zaman dimana orang-orang sangat kritis terhadap sikap dan kepribadian orang lain, setiap orang dianjurkan untuk lebih kalem atau meminta maaf akan aksi tertentu jika ada orang lain yang merasa tersinggung atau tersakiti. Namun jangan takut, Anda memiliki hak yang mungkin tidak tertulis dalam kitab suci atau buku undang-undang.

Anda memiliki hal untuk berdiri teguh dan mempertahankan apa yang Anda percayai. Jangan biarkan orang lain membuat Anda merasa buruk dan harus meminta maaf untuk hal-hal tertentu. Orang yang benar-benar peduli dan menyayangi Anda takkan memaksa Anda berbuat hal-hal yang tidak Anda sukai.

Dilansir dari Higherperspective pada Senin (9/5/2016), jangan pernah meminta maaf untuk 6 hal berikut ini.

Mementingkan diri sendiri

Mungkin hal ini bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh orangtua, agama, maupun sekolah. Namun, tak ada orang lain yang bisa menjaga hidup Anda seperti diri Anda sendiri. Anda harus memenuhi kebutuhan diri Anda jika ingin bahagia dan menjadi pribadi yang kuat. Hanya orang yang sudah terpenuhi kebutuhannya yang bisa memberi pertolongan kepada orang lain. Anda tidak bersikap egois, namun Anda sedang memastikan kelangsungan hidup Anda dan memenuhi potensi diri Anda.

Mengatakan 'tidak'

Hanya Anda yang tau apa yang terbaik bagi diri Anda dan apa yang bisa membuat Anda bahagia. Anda harus belajar mengatakan 'tidak' untuk memenuhi apa yang Anda inginkan dan butuhkan. Jika hal tersebut bertentangan dengan keinginan orang lain, Anda masih bisa melakukan kompromi. Namun dalam situasi tertentu, kompromi tidak bisa tercapai dan orang-orang di sekitar Anda harus memahami bahwa Anda memiliki tujuan hidup dan berhak untuk bahagia.

Menginginkan lebih

Ada batasan jelas antara sifat rakus dan keinginan yang sehat akan hal-hal yang lebih baik. Manusia adalah makhluk yang terus berevolusi, tak pernah berubah dan berkembang. Tujuan hidup jadi motivasi perubahan-perubahan tersebut. Tanpa ada keinginan, takkan ada perkembangan. Jika Anda memiliki banyak tujuan dan keinginan, berarti Anda percaya akan potensi diri Anda sendiri.

Menyampaikan pendapat

Setiap orang berhak akan pendapatnya sendiri, dan setiap pendapat adalah sah-sah saja. Namun, bukan berarti setiap pendapat orang benar. Hal ini berarti Anda boleh mempunyai pendapat pribadi dan perasaan tertentu yang dapat membentuk opini tertentu. Jangan pernah takut menyampaikan bagaimana perasaan dan pendapat pribadi Anda, dan jangan meminta maaf jika perasaan dan pendapat tersebut berbeda dengan orang lain.

Tidak memenuhi ekspektasi orang lain

Anda adalah satu pribadi yang utuh dan berbeda dengan orang lain. Jangan pernah biarkan opini dan ekspektasi orang lain membatasi Anda dalam berbuat sesuatu yang Anda pikir paling tepat bagi Anda. Tak perlu melambat dan membiarkan pendapat orang lain rendah diri. Berdirilah teguh dan percayalah pada kemampuan Anda dan pilihan hidup Anda.

Memiliki kebutuhan seksual dan memenuhinya

Seks adalah hal yang sehat dan menjadi bagian dari kehidupan orang dewasa. Jangan takut mengeksplorasi apa makna seks bagi Anda, dan mengenal apa yang bisa menyenangkan diri Anda. Orang lain boleh tak paham akan kebutuhan Anda, namun Anda tak perlu selalu mendengarkan pendapat orang lain. Anda satu-satunya orang yang paling mengetahui hidup Anda sendiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya