Bali Safari and Marine Park, Taman Safari Indonesia yang Ketiga

Penasaran dengan keseruan yang ada di Bali Safari and Marine Park sebagai Taman Safari Indonesia yang ketiga? Simak di sini.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Mei 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2016, 11:00 WIB
Bali Safari & Marine Park
Bersafari melihat satwa dengan menggunakan bus tertutup atau tramp. (Foto: balisafarimarinepark.com)

Liputan6.com, Jakarta Bisa dimaklumi apabila masih banyak orang yang tidak tahu bahwa Taman Safari Indonesia (TSI) juga ada di Bali. Karena memang selama tujuh tahun nama brand yang dipakai adalah Bali Safari & Marine Park.

"Kami memang menjadi bagian dari Taman Safari Indonesia. Secara legal kami adalah Taman Safari Indonesia (TSI) ketiga setelah yang pertama di Cisarua dan yang kedua berada di Prigen, Jawa Timur," kata William Santoso, General Manajer Bali Safari and Marine Park kepada Travel Liputan6.com, Selasa (10/5/2016)

Menurut William, berhubung jumlah atau tipe pengunjung tempat yang berada di Gianyar, Bali, mayoritas turis mancanegara, maka brand yang digunakan adalah Bali Safari & Marine Park, bukan Taman Safari Indonesia 3 (TSI 3). "Itulah kenapa nama ini berbeda dari unit yang lain," kata William.

Seekor orang hutan sedang berinteraksi dengan zoo keeper di Bali Safari & Marine Park.

Ia juga mengingatkan agar orang tidak salah sebut nama. Bali Safari berbeda dari Bali Zoo yang memiliki konsep kebun binatang. Di sini, sesuai tagline We Are Not Zoo, satwa-satwa dibiarkan berkeliaran di alam bebas. Pengunjung yang mau melihat satwa seperti badak, harimau, dan singa akan diantar menggunakan bus tertutup (tramp).

"Kami sebagai lembaga konservasi terakreditasi level A memiliki konsep yang berbeda dari kebun binatang pada umumnya. Di sini satwa berada di exhibit bukan kandang. Konsep yang terjadi di seluruh Taman Safari Indonesia. Hanya saja, sebagai unit yang terkecil, hanya 43 hektare sehingga terjadi keterbatasan tempat, kami tidak memperbolehkan mobil pribadi masuk. Bisa menggunakan tramp," kata William menambahkan.

Satwa-satwa dibiarkan berkeliaran di area exhibit bergaya alam bebas.

Pengunjung Bali Safari memang harus merogoh kocek sedikit dalam. Namun, "produk" yang ditawarkan sesuai dengan harga yang dipatok. Mau melihat satwa lebih dekat bisa safari journey menggunakan tramp.

Bali Safari juga menyediakan taman rekreasi berisi sarana dan prasarana untuk anak-anak dan juga orang dewasa. Ada wahana seperti roller coaster yang bisa dicoba. Bagi pengunjung penyuka drama musikal, bisa menyaksikan Bali Agung Show, pertunjukan yang mengangkat legenda Bali. Tak hanya manusia, satwa-satwa juga diajak berakting.

"Bali Agung Show ada di Bali Theater selama enam kali seminggu kecuali Senin," kata William.

Selain itu ada Mara River Safari Lodge, penginapan bergaya Afrika yang berada di dalam lingkungan Bali Safari. Menginap di sini seperti bermalam di gurun Savana. Keunikan semacam ini tidak ada duanya di Indonesia.

"Dari balkon bisa melihat satwa dan bisa langsung memberi makan satwa," kata Willaim menekankan.

Yang terakhir ada night safari. Perjalanan melihat satwa lebih dekat yang dilakukan di malam hari. Waktu bagi satwa-satwa buas "bekerja". Di night safari, manusia yang masuk ke dalam kandang yang berada di atas kendaraan roda empat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya