Liputan6.com, Jakarta Tessie adalah gadis berusia enam tahun yang manis dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Suatu hari, secara tak sengaja ia mendengar percakapan antar orang tuanya mengenai adik bayinya, Ted yang sedang mengalami sakit parah.
Dalam percakapan tersebut, orang tuanya mengatakan mereka tidak memiliki uang yang cukup untuk biaya pengobatan Ted. Bahkan, Tessie mendengar ayahnya sedang menenangkan sang ibu yang sedang menangis dan mengatakan hanya keajaiban yang bisa menyelematkan Ted.
Baca Juga
Seperti dilansir dari Brightside.me pada Jumat (13/5/2016), mendengar hal tersebut membuat Tessie berlari ke kamar dan berpikir serius apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan sang adik tercinta. Tessie mendapati toples yang menjadi tempatnya menabung dan ia pun membukanya serta membuang jatuh uang di dalamnya.
Advertisement
Dengan seksama dan teliti, Tessie menghitung jumlah uang yang ia selama ini kumpulkan lalu memasukannya kembali ke toples. Kemudia, Tessie membawa toples uang tersebut dan berlari menuju tempat seorang ahli kimia di sekitar daerah tempat tinggalnya.
Sesampainya di tempat tersebut, ia pun menunggu dengan tenang di ruang tunggu karena asisten toko obat tersebut sedang mengobrol. Merasa diacuhkan, Tessie mencari akal dan ia mulai menggoyang-goyangkan kakinya untuk menarik perhatian asisten tersebut.
Namun, sang asisten toko tetap mengacuhkannya sehingga Tessie mulai batuk dengan suara keras. Hal tersebut pun tidak membuat sang asisten bergeming dari obrolannya sampai Tessie mengambil koin dan mengetukannya pada toples yang ia bawa.
Sang asisten yang ternyata sedang berbicara dengan saudaranya dari Chicago mulai terganggu, merasa kesal, dan menanyakan apa yang dikehendaki Tessie. Tanpa basa-basi Tessie menceritakan kondisi adiknya yang sakit dan ia ingin membeli sebuah keajaiban.
Tessie menceritakan ada sesuatu yang buruk di kepala adiknya dan ayahnya sempat berkata hanya keajaiban sajalah yang bisa membantunya. Saat itu, asisten tersebut menolak dan memberitahu bahwa mereka tidak menjual keajaiban.
Tak mau menyerah, Tessie pun mengeluarkan uang yang telah dihitungnya sejumlah satu dolar sebelas sen untuk tetap membeli keajaiban tersebut sambil mulai menangis. Sang asisten mulai mencoba menenangkan Tessie yang terus menangis sambil bercerita adiknya sangat sakit dan butuh operasi, tetapi karena ayahnya tak bisa bayar, ia putuskan untuk gunakan uang sendiri.
Rasa iba yang muncul mulai menyesap ke relung rasa asisten yang ternyata adalah dokter Carlton Armstrong, seorang ahli bedah terkenal dalam bidang syaraf. Asisten tersebut meminta untuk diantarkan ke rumah Tessie untuk melihat kondisi Ted.
Ted pun akhirnya dioperasi oleh karena bantuan dokter Carlton Armstrong secara gratis dan hal tersebut merupakan keajaiban yang dimaksud. "Apa yang saya lakukan adalah bentuk kepedulian serta ketulusan melihat sosok Tessie yang sayang pada adiknya," ujar Carlton.