Belajar Bersama Maestro, Cara Dekatkan Generasi Muda pada Seni

Kesenian penting diajarkan sejak dini, agar generasi muda tumbuh menjadi pemuda berkarakter.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 17 Mei 2016, 20:02 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2016, 20:02 WIB
8 Peserta SMA Ikuti Teater Jawa
Delapan peserta dari kelompok SMA dan sederajat akan mengikuti "Festival Teater Jawa" 2014

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali menggelar kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) di bidang seni. Direktur Kesenian Kemendikbud, Endang Thaturwati, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (17/5/2016) mengatakan, ada 10 maestro seni yang terlibat BBM tahun ini dan merupakan hasil pemilihan dari tim pengamat seni di Direktorat Kesenian.

Salah satu maestro yang terpilih, Sundari Soekotjo (Maestro Seni Musik Keroncong) mengatakan, selama 40 tahun ia berkarir di dunia musik, sudah saatnya ia berbagi dengan generasi muda untuk menularkan rasa kecintaan dan keinginan melestarikan budaya Indonesia.

“Sudah saatnya saya berbagi apa yang Tuhan berikan kepada saya. Tidak selamanya saya bernyanyi. Ada batas waktunya. Saya ingin berbagi kepada generasi muda. Saya ingin melibatkan generasi muda yang melek literasi seni, untuk meminta mereka mengenal music keroncong,” katanya.

Lebih jauh dirinya menuturkan, dalam kegiatan BBM pendekatan yang digunakan akan disesuaikan dengan jiwa muda para peserta, salah satunya melalui musik pop. Sundari juga akan memberikan beberapa contoh langgam (bentuk irama lagu atau nyanyian) dalam music keroncong. Di awal pertemuan dengan peserta BBM, ia juga akan melihat jenis suara mereka.

“Sekarang lagu pop, dangdut, jazz, bahkan rock sudah bisa dinyanyikan dengan irama keroncong. Saya sudah uji coba di beberapa acara,” kata Sundari. Ia mengatakan, banyak generasi muda yang mulai tertarik dengan musik tradisional.

Razan, siswa SMA Lab School Cibubur, yang menjadi salah satu peserta BBM tahun 2015 lalu mengatakan, ia mendapat pelajaran dan pengalaman dari keikutsertaannya sebagai salah satu anak didik Didik Ninik Thowok dalam kegiatan Belajar Bersama Maestro. “Selain belajar seni tari, saya juga belajar manajemen, melihat bagaimana sebuah koreografi dibuat, belajar pakem-pakemnya. Semua pengalaman itu cukup memberikan sebuah pelajaran yang menarik yang tidak semua orang bisa dapat,” tuturnya.

Peserta BBM 2015 lainnya, Myela, lulusan SMAN 78 Jakarta menuturkan, ia merasa beruntung bisa lolos seleksi peserta BBM untuk Maestro Seni Teater, Aditya Gumay. Salah satu yang dipelajarinya antara lain belajar skill atau kemampuan dalam hidup untuk percaya diri di depan orang lain yang baru dikenal.

“Saya disuruh berakting di depan anak-anak sanggarnya Kak Aditya Gumay. Mereka ada yang sudah pernah main sinetron atau teater. Tapi mereka sangat apresiatif dan welcoming. Saya jadi dapat teman baru dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat,” katanya.

Selain Sundari Soekotjo, beberapa maestro seni lainnya yang terlibat antara lain Amaq Raya (Maestro Seni Pertunjukan), Sirajul Huda (Maestro Seni Pertunjukan), Nano Riantiarno (Maestro Seni Pertunjukan), I Made Sidia (Maestro Seni Pertunjukan), Ni Ketut Arini (Maestro Seni Tari), Temu Misti (Maestro Seni Tari), Tom Ibnur (Maestro Seni Tari), Djaduk Ferianto (Maestro Seni Musik), dan Putu Sutawijaya (Maestro Seni Rupa).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya