AP II Sajikan Semua Informasi di Aplikasi Indonesia Airport

PT Angkasa Pura (AP) II meluncurkan aplikasi Indonesia Airport untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang datang.

oleh nofie tessar diperbarui 21 Mei 2017, 11:34 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2017, 11:34 WIB
AP II Sajikan Semua Informasi di Aplikasi Indonesia Airport
PT Angkasa Pura (AP) II meluncurkan aplikasi Indonesia Airport untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang datang.

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura (AP) II betul-betul serius dalam ke Go Digital. Yakni dengan meluncurkan aplikasi Indonesia Airport untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang datang. Layanan berbasis digital di bandara itu, diperkenalkan saat seminar dengan tema "Kebangkitan Bandara Digital Indonesia" di Auditorium 1, Kantor AP II kawasan Bandara Soekarno Hatta, Sabtu, (20/5).

“Aplikasi Indonesia Airports didesain khusus untuk membantu travellers agar dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di bandara-bandara AP II. Di samping itu, Indonesia Airports juga hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat luas akan aplikasi di smartphone yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari,” tutur Dirut AP II Muhammad Awaluddin.

Awalludin mengaku, konsep digitalisasi dan terbukanya informasi ini terinspirasi dari sejumlah bandara terbaik di dunia. Seperti Bandara Changi di Singapura, Frankfurt dan Munich di Jerman serta Hong Kong. Ia juga mengatakan tidak benar-benar mengadopsi satu bandara saja, tapi yang baik-baiknya di ambil olehnya.

“Sebagai salah satu contohnya yaitu layanan bagasi di Terminal 3 ultimate, yang bisa melihat estimasi time arrival bagasi. Serta kita tambahkan CCTV ke breakdown area, sehingga menghilangkan ke khawatiran bagasi rusak, tidak diperlakukan dengan baik dan hilang. Itu dapat dimonitor oleh pemilik bagasi itu sendiri. Di bandara lain, saya rasa itu masih terbatas. Oleh sebab itu aplikasi ini untuk memberikan suatu transparasi kepada publik termasuk kendala-kendala delay yang dialami penerbangan," imbuhnya.

Dalam konsep bandara digital ini, masyarakat dan penggunaan jasa tidak hanya melihat layanan satu maskapai saja, berbagai maskapai bisa terlihat di sana dan ditaruh di open platform sehingga bisa digunakan untuk kepentingan publik lainnya termasuk keluhan pelanggan.

“Aplikasi Indonesia Airport ini berbasis open platform, sehingga teman-teman di komunitas dan maskapai bisa menambahkan aplikasinya untuk masuk di Indonesia airport ini. Sehingga data-data mengenai on time performance bisa dishare langsung kepada masyarakat,” ujarnya.

Lalu bagaimana persipan platform digital milik AP II itu? Sejauh mana sudah disosialisasikan ke masyarakat? Awaluddin menjelaskan, dari segi persiapan harus diperhatikan, yaitu 3 bagian. Pertama, people proses dan infrastruktur harus berjalan berbarengan untuk menunjang hal tersebut.

“Aplikasi ini hanya alat saja, yang paling penting itu people proses dan infrastruktur untuk dibenahi bareng. Sehingga yang duluhu serba tidak transparan menjadi terbuka, serta menjadi solusi mengatasi bad experience pelanggan. lalu Kedua menggunakan digitalisasi untuk efisien dan efektifitas proses operasional. Dan yang ketiga membuka oportunity baru seperti beyond airport,” papar Awaluddin.

Seperti diketahui, saat ini aplikasi Indonesia Airports dapat diunduh di gadget berbasis iOS, setelah sebelumnya tersedia untuk gadget berbasis Android, di mana hal ini sejalan dengan upaya AP II meningkatkan pengalaman perjalanan seluruh travellers di 13 bandara yang dikelola korporasi. Hingga kini aplikasi Indonesia Airports telah diunduh sebanyak lebih dari 15.000 pengguna Android dan 2.305 pengguna iOS.

“Kita baru launching hari ini, kita akan promosikan melalui sosial media teman-teman komunitas media dan teman-teman wartawan untuk menginformasikan ke masyarakat sehingga para pengguna jasa airport tahu saat ini Angkasa Pura II telah memiliki aplikasi Indonesia airport untuk memperbaiki experience-nya konsumen mengenai pelayanan bandara ribet lemot, banyak tidak jelas yang kurang nyaman, sehingga penglaman itu bisa berubah menjadi baik,” pungkasnya.

Saat bertemu Dirut AP II M Awaluddin, Menpar Arief Yahya juga sudah menyarankan agar tahun pertama yang dilakukan adalah melakukan pembangunan non fisik. Yang bisa mengejar quick win adalah mendigitalisasi semua lini. “Semua lini harus disentuh dengan cara digital, nanti dampaknya akan sangat dahsyat,” kata Menpar Arief Yahya yang Mantan Dirut PT Telkom itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya