Liputan6.com, Korea Selatan Peluang investasi di 10 Destinasi Pariwista Prioritas kembali diperkenalkan ke berbagai investor asing. Kali ini Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memaparkan peluang ini di ajang Asia-Pasific Real Estate Conference "APREC" 2017, yang berlangsung pada 22 hingga 24 September di Busan, Korea Selatan. Ajang ini diinisasi oleh Federasi Real Estate Dunia (FIABCI).
Di acara ini ratusan pengembang dan investor di berbagai bidang properti dari seluruh dunia hadir. Mulai dari broker, manajer properti, penilai publik, pengembang, konsultan, arsitek, hingga perencana wilayah.
"Dalam acara tersebut hadir sebanyak 300 orang. Mereka adalah pengembang dan investor bidang properti dari seluruh dunia," ujar Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Wisata Prioritas, Hiramsyah S Thaib.
Advertisement
Ia mengatakan, sesi khusus untuk memperkenalkan Indonesia itu ada di sesi utama yaitu "Plennary Session: Real Estate Concert" yang berlangsung pada Sabtu (23/9/217). Dalam kesempatan itu Hiramsyah mempresentasikan pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas sekaligus mempromosikan peluang investasinya kepada para investor internasional.
Turut hadir dalam acara tersebut berbagai pengembang dan investor bidang properti dari seluruh dunia, termasuk CEO dari Lotte Hotel & Resort, Jay Hung Hwan Kim. Selain itu, turut berpartisipasi Mayor Busan Metropolitan City Byung Soo Seo, President Fiabci-World Farook Mahmood, President Fiabci Korea Edward Tae-yong Gee, Vice Minister of Land, Infrastructure, and Transport South Korea Son Byeong-Suk, serta Member of Parliament South Korea Lee Ju Young.
"Sehingga ini benar-benar menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya 10 destinasi pariwisata prioritas atau yang juga disebut '10 Bali baru'," ucap Hiramsyah.
Hasilnya, respons dari para audiens sangat positif. Mereka rata-rata tertarik dengan keindahan dan keragaman yang ada, sehingga menjadi peluang investasi yang sangat baik.
"Bahkan, salah seorang delegasi dari Malaysia menyampaikan kekagumannya terhadap pemerintah Indonesia yang begitu serius dan progresif dalam mengembangkan pariwisata. Bahkan jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan pemerintah Malaysia," kata Hiramsyah.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut baik keikut sertaan Indonesia dalam rangka mempromosikan dan memperkenalkan peluang bagi investor luar untuk berinvestasi di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas.
Pariwisata, disebut Arief, telah menjadi sektor unggulan yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Dalam banyak kesempatan, presiden turut mempromosikan pariwisata Indonesia dan menempatkan sektor ini sebagai prioritas.
"Pak Presiden Jokowi juga sudah hadir di banyak destinasi prioritas itu," ujar Arief.
Mulai dari Danau Toba, Tanjung Lesung, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Morotai, Raja Ampat, Larantuka, hingga Manado, pernah didatangi. Itu akan memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun destinasi baru.
"Diharapkan nama 10 'New Bali' dapat semakin dikenal seluruh dunia dan dapat menarik minat para investor internasional untuk bergabung mengembangkan destinasi-destinasi pariwisata prioritas Indonesia," ucap Arief.
(*)