Hari Warisan Dunia 2018 Jadi Momentum untuk Melestarikan Situs dan Monumen Bersejarah

Tepat pada 18 April 2018, dunia merayakan Hari Internasional untuk Monumen dan Situs atau Hari Warisan Dunia. Ini yang dilakukan Indonesia.

oleh Akbar Muhibar diperbarui 19 Apr 2018, 08:58 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2018, 08:58 WIB
Candi Borobudur
Patung-patung Buddha terlihat di candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia 10 Mei 2016. Pada 2016 arsip pemugaran Candi Borobudur 1973-1983 beserta arsip lainnya diajukan ke UNESCO sebagai Memory of the World. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Liputan6.com, Jakarta Tepat pada 18 April 2018, dunia merayakan Hari Internasional untuk monumen dan situs atau yang dikenal dengan Hari Warisan Dunia. Sebagai negara yang memiliki delapan situs warisan dunia, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang merayakan hari Internasional ini.

Untuk itu Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan mengadakan perayaan spesial di kawasan Galeri Komunitas, Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur.

Hari Warisan Dunia sendiri merupakan sebuah momentum yang memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, akan keragaman warisan dunia. Selain itu, berbagai situs warisan dunia ini harus dilindungi serta dilestarikan karena rentan adanya kerusakan yang dapat menghancurkan. Sehinggga situs warisan ini dapat dinikmati oleh anak cucu dengan kondisi yang terawat. Hal ini sesuai dengan tema perayaan Hari Warisan Dunia tahun ini yaitu “Warisan Untuk Generasi Mendatang”

“Yang ingin ditekankan dalam perayaan Hari Warisan Dunia ini sekarang adalah bukan lagi hanya mengenalkan apa itu warisan dunia, tetapi lebih kepada bagaimana kita mentransfer pengetahuan kita kepada generasi yang lebih muda”, ungkap Yunus Arbi, Kepala Sub-Direktorat Warisan Budaya Benda Dunia, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, dari rilis yang diterima oleh tim Liputan6.com pada Kamis (20/4/2018).

 

Rangaian kegiatan untuk memperingati Hari Warisan Dunia

Candi Borobudur
Suasana candi Borobudur saat pagi hari di Magelang, di provinsi Jawa Tengah, Indonesia pada 10 Mei 2016. Setidaknya ada sekitar 70 ribu foto pemugaran Candi Borobudur, 13 ribu foto slide, dan beberapa rol film. (AFP Photo/Goh Chai Hin)

Mengiringi perayaan Hari Warisan Dunia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan selama 17 – 18 April 2018. Mulai dari workshop dan diskusi yang mengambil tema “Borobudur dalam Potret Lansekap Budaya”.

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Konservasi Borobudur dan Galeri Komunitas ini bertujuan untuk mendorong para generasi muda untuk memahami lebih baik tentang konteks dinamis dari Situs Warisan dunia di Indonesia.

 

Hari Warisan Dunia

Hari Warisan Dunia
Foto bersama para peserta kegiatan Hari Warisan Dunia 2018 di Galeri Komunitas, Borobudur, Jawa Tengah. (Foto:Liputan6.com/Pool/Akbar Muhibar)

Perayaan Hari Warisan Dunia ini juga diisi dengen pemotongan tumpeng bersama oleh para peserta workshop, para pemangku kepentingan dari Balai Konservasi Borobudur, BPCB DIY, dan BPCB Jawa Tengah. Selain itu juga hadir  Perwakilan Kemdikbud, Camat Borobudur, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, staff UNESCO di Borobudur serta perwakilan masyarakat Borobudur. Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan tari Kubro Siswo dari grup tari komunitas Borobudur yang menghibur para hadirin.

“Diharapkan melalui perayaan ini,  generasi muda bisa terus melestarikan Situs Warisan Dunia kita dengan pendekatan dan inovasi yang kekinian ala sekarang. Mereka juga perlu mengidentifikasi titik titik kerawanan dalam upaya pelestarian sehingga mereka kemudian bisa memberikan kontribusi solutif di masa mendatang,” tutup Yunus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya