Mengintip Kafe di Singapura yang Gunakan Robot sebagai Pelayan

Tidak ada tenaga pembersih, karena tugas ini sudah tergantikan dengan teknologi robot.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2018, 15:00 WIB
Food Court Robot
Foto: The Culture Trip

Liputan6.com, Jakarta Keren, itu satu kata yang bisa menggambarkan salah satu foodcourt  di Singapura ini. Tidak ada tenaga pembersih, karena tugas ini sudah tergantikan dengan teknologi robot. Robot akan secara otomatis berhenti di depan pelanggan dan memberikan baki berisi makanan. Kamera dipasang untuk membuat proses robot berjalan menjadi mulus. Setelah kompatermen pada robot pelayan penuh, robot-robot ini akan menuju ke titik pembersihan, di tempat itu para pembersih akan mengosongkan baki. 

Inisiatif menggunakan robot ini dimulai pada 2016 di Koufu di Punggol Plaza, dan telah menunjukkan bahwa memiliki robot memang mendorong penduduk setempat untuk mengembalikan nampan mereka. Selain robot baki, robot penyedot debujuga diperkenalkan untuk membantu menjaga kebersihan.

 


Teknologi Keren

Mesin pembersih lantai yang lucu dengan wajah Elmo bebas berkeliaran untuk menghibur anak-anak di FoodTastic, Kopitiam " otomatis" yang baru dibuka di Choa Chu Kang.

Dengan semakin banyak proses harian yang diotomatisasi, mudah diasumsikan bahwa suatu hari, teknologi akan mengesampingkan manusia. Di pusat-pusat jajanan di Singapura, tampaknya itu mungkin, tetapi akan membutuhkan lebih banyak waktu dan insentif bagi penduduk setempat untuk secara perlahan mengubah kebiasaan mereka.

 


Penghilangan Proses Manual

Pusat jajanan terbaru Singapura, Jurong Hawker Centre, memiliki sistem pengembalian baki RFID yang membagi-bagikan US$0,20 ke pelanggan setiap kali mereka mengembalikan baki. Ini adalah pertama kalinya pelanggan mendapatkan hadiah uang untuk mengembalikan baki mereka. Ini adalah fitur yang memudahkan pekerjaan pembersih.

Pusat jajanan yang memiliki 500 kursi ini juga dilengkapi tiga robot pengembalian baki cerdas dan opsi untuk pembayaran tanpa uang tunai, mendorong lebih banyak pedagang asongan dari generasi yang lebih tua untuk menerima pembayaran tanpa uang tunai. Tujuannya tak lain untuk menghilangkan proses manual.

Dengan memperkenalkan robot ke pusat jajanan, Pemerintah Singapura menunjukkan kesediaannya untuk merangkul teknologi dan mempermudah proses manual dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah indikasi kuat bahwa sektor lain di sini hanya menunggu gangguan teknologi besar berikutnya.

Sumber: Dream.co.id

 

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya