Liputan6.com, Jakarta Sepuluh finalis akhirnya berhasil melaju ke babak Grand Final Bata Young Designers Challenge 2019 yang dihelat bersamaan dengan Bata Fashion Weekend 2019 bertempat di Praha, Republik Ceko. Kesepuluh finalis berasal dari tiga negara yang ikut berpartisipasi, yaitu Republik Ceko, Italia, dan Kenya.
Semua finalis dipilih dari universitas di ketiga negara tersebut, yaitu Academy of Arts, Architecture and Design di Praha (Republik Ceko), University of Florence (Italia), dan Nairoby University (Kenya).
Baca Juga
Sebelumnya mereka ditantang untuk menciptakan desain sneakers bertema The Evolution of Style dan diminta untuk mempresentasikan purwarupa desain sepatu mereka ke dewan juri, bila terpilih mahasiswa dari masing-masing kampus dapat melaju ke tahap berikutnya.
Advertisement
Ales Hnatek misalnya, mahasiswa jurusan Applied Art, Fashion and Footwear Design dari The Academy of Arts, Architecture, and Design di Praha menciptakan desain sepatu Arche yang terinspirasi dari fine art, obyek, patung, dan fotografi. Inspirasi terbesarnya datang dari sepatu boots untuk kerja yang dibuat lebih minimalis.
Sementara itu, Elisabetta Zaccariello, mahasiswa dari The University of Florence menciptakan karya bertajuk Crush. Desain ini bertujuan untuk membangun hubungan emosional dengan pemakainya, dengan desain minimalis, dan penggunaan bahan treated leather yang memberi efek retak. Ini juga yang menjadi inspirasi namanya ‘crush’.
Di tahap berikutnya mereka diminta merealisasikan imajinasi mereka menjadi barang jadi. Ya, Bata memberikan kesempatan untuk peserta untuk memproduksi langsung desain mereka di pabrik sepatu Bata di Republik Ceko dan Kenya. Selama proses pembuatan tentunya di bawah pengawasan para ahli pembuat sepatu yang sudah sangat berpengalaman.
Setelahnya sepatu yang telah dibuat akan ditampilkan di atas catwalk dan dinilai oleh dewan juru yang terdiri dari para insan media fashion, desainer fashion ternama, dan pimpinan Bata, termasuk CEO Alexis Nasard, Head of Global Marketing Jana Barbati Chadova, dan Group Product Director Barbara Franceschetto.
“Kami sangat senang mengumumkan Bata Young Designers Challenge, lebih istimewa lagi karena tahun ini Bata berulang tahun ke-125. Sejak dulu hingga sekarang, Bata selalu mengutamakan craftsmanship, kreativitas, dan hadir dengan desain yang orisinil, sehingga untuk dapat menyaksikan para desainer muda ini mentranformasi karya seni mereka menjadi sebuah sepatu ready-to-wear adalah sebuah kebanggaan bagi kami,” ungkap Jana Barbati Chadova, Head of Global Marketing Bata.
Nantinya akan dipilih satu pemenang dari tiap negara yang akan diumumkan di Bata Fashion Weekend. Selain itu sepatu hasil rancangan pemenang akan diproduksi dan dijual di toko-toko Bata pilihan di seluruh dunia.
“Sebagai dosen, kami selalu berusaha mendorong mahasiswa untuk membebaskan kreativitas mereka, jadi sangat menarik sekali mengamati mereka mengembangkan kreativitas itu dalam dunia nyata. Kami sangat bangga dengan semua kerja keras mahasiswa, dan kami berterima kasih kepada Bata. Kompetisi ini memberikan kesempatan langka bagi para mahasiswa untuk bekerja langsung dengan sebuah merek high street global, terutama yang memiliki sejarah sangat panjang,” kata Libena Rochova, seorang desainer bertaraf internasional yang sekarang bertindak sebagai Head of UMPRUM Fashion and Footwear Design Studio di Praha.
Grand Final Bata Young Designers Challenge 2019 akan digelar bersamaan dengan event Bata Fashion Weekend 2019. Uniknya, gelaran fashion ini dapat dihadiri masyarakat umum tanpa dikenakan biaya. Jadi, Anda juga bisa menyaksikan secara langsung keseruan Grand Final Bata Young Designers Challenge 2019 dan acara menarik lainnya yang diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun Bata ke-125.
Kira-kira siapa yang bakal terpilih menjadi pemenang dalam Bata Young Designers Challenge 2019? Kita nantikan saja dan pantau terus informasinya di liputan6.com, Facebook Bata, Instagram @bataindonesia, dan www.bata.id.
(Adv)