Liputan6.com, Jakarta - Makan makanan mengandung protein seperti susu dan daging masuk ke dalam makanan empat sehat lima sempurna. Tak lengkap rasanya gizi Anda bila tak konsumsi protein.
Namun, banyak orang yang mencoba untuk melakukan diet tinggi protein untuk alasan kecantikan. Nyatanya, tahukah Anda apa sebenarnya bahaya di balik terlalu banyak makan protein?
Berikut Liputan6.com merangkum enam bahaya konsumsi protein terlalu banyak yang dilansir dari Health Line, Rabu, 10 April 2019.
Advertisement
Baca Juga
1. Berat Badan Bertambah
Diet tinggi protein mungkin akan membuat berat badan turun, nyatanya hanya sebentar. Bila Anda banyak makan protein, kelebihannya akan disimpan sebagai lemak. Berat badan pun tanpa diketahui bisa bertambah. Jadi, jangan salah dalam memilih cara diet Anda.
2. Bau Mulut
Makan protein dalam jumlah banyak pun dapat menyebabkan bau mulut. Apalagi bila mengurangi asupan karbohidrat. Agar tidak bau berlebihan, perbanyaklah konsumsi air, sikat gigi lebih sering, dan kunyah permen karet.
3. Sembelit
Diet tinggi protein membatasi karbohidrat menyebabkan rendah serat. Akibatnya, sembelit pun tak bisa dihindari. Cara yang dapat Anda lakukan ialah minum air yang banyak dan konsumsi makanan yang mengandung banyak serat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
4. Diare
Biasanya, banyak orang mengonsumsi makanan dan minuman berprotein seperti susu tanpa banyak makan serat. Hati-hati, diare dapat menganggu Anda. Agar terhindar dari diare, minumlah banyak air, hindari minuman berkafein, dan tingkatkan asupan serat.
5. Dehidrasi
Tubuh mengeluarkan nitrogen berlebih dengan cairan dan air. Konsumsi banyak protein berarti mengonsumsi banyak nitrogen. Akibatnya, Anda akan merasa lebih haus dari biasanya. Minum lah banyak air agar menghindari dehidrasi.
6. Kerusakan Ginjal
Bila Anda mengikuti diet protein tinggi dalam waktu lama, terdapat resiko kerusakan ginjal. Kelebihan nitrogen dan produk sisa metabolisme protein akan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk menyingkirkannya.
Mengonsumsi protein berlebihan pun menyebabkan ginjal menjadi abnormal dan dehidrasi berlebihan. Akibatnya, urin menjadi pekat. (Fairuz Fildzah)
Advertisement