Gara-Gara Corona COVID-19, Cathay Pasific Bakal Parkirkan 96 Persen Pesawat Terbang Selama 2 Bulan

Masa pandemi corona COVID-19 membuat banyak maskapai tak berkutik, termasuk Cathay Pasific.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Mar 2020, 19:04 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2020, 19:04 WIB
20150925-Pesawat Cathay Pacific-Mendarat Darurat-Denpasar
Pesawat Cathay Pasific (Wikipedia).

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi corona COVID-19 yang terjadi membuat nyaris semua sektor terimbas. Demikian pula halnya dengan dunia penerbangan. Seiring banyaknya pembatasan akses masuk ke berbagai negara, maskapai dunia terpaksa menyetop layanan penerbangan dan memarkirkan pesawatnya.

Setelah Singapore Airlines yang mengambil kebijakan untuk memarkirkan 96 persen pesawatnya, langkah serupa diambil Cathay Pasific. Maskapai dari Hong Kong itu menyatakan akan mengurangi kapasitas penumpang di seluruh jaringan Cathay Pasific dan Cathay Dragon sebesar 96 persen pada April dan Mei 2020. 

Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, maskapai itu menurunkan kapasitas seiring penurunan permintaan yang signifikan akibat pandemi corona COVID-19 yang sedang berlangsung. Selain itu, ada pembatasan perjalanan oleh pemerintah yang merupakan bagian dari rencana respons kesehatan global.

Meski mengurangi drastis jadwal operasional untuk pesawat penumpang dua bulan ke depan, kapasitas pesawat kargo tetap beroperasi normal. Cathay Pacific akan mengoperasikan tiga penerbangan per minggu ke 12 tujuan, yakni London (Heathrow), Los Angeles, Vancouver, Tokyo (Narita), Taipei, New Delhi, Bangkok, Jakarta, Manila, Kota Ho Chi Minh, Singapura, dan Sydney.

Sementara, Cathay Dragon akan mengoperasikan tiga penerbangan per minggu ke tiga tujuan, yakni Beijing, Shanghai (Pudong), dan Kuala Lumpur.

Cathay Pacific Chief Customer and Commercial Officer, Ronald Lam mengatakan, "Kemampuan kami untuk bertahan di tengah pengurangan frekuensi penerbangan akan tergantung pada jumlah penambahan pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh pemerintah di seluruh dunia yang selanjutnya akan berdampak pada berkurangnya jumlah penumpang."

Ia mengatakan keputusan untuk tetap membuka layanan, meski sudah dibatasi, penting bagi maskapai penerbangan itu untuk terus menyediakan jaringan penumpang dan kargo dan dari hub Hong Kong. "Karena itu, kami akan berusaha untuk mempertahankan jumlah penerbangan yang terbatas ke dan dari tujuan utama di jaringan kami untuk memastikan penerbangan-penerbangan utama ini tetap berjalan normal," sambung Ronald.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Tingkatkan Kargo

Ilustrasi maskapai Cathay Pacific (AFP/Dala De La Rey)
Ilustrasi maskapai Cathay Pacific (AFP/Dala De La Rey)

Ronald menyatakan selama masa sulit itu, Cathay mengatakan akan meningkatkan kapasitas kargo dengan menyediakan layanan charter dan mengoperasikan layanan penumpang tertentu. "Khususnya, untuk pengiriman udara agar memenuhi permintaan pelanggan kargo," kata dia.

Ia mengatakan hal itu merupakan pilihan sulit mengingat skala tantangan yang dihadapi industri penerbangan global saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. "Kami tidak punya pilihan selain mengurangi kapasitas penumpang secara signifikan karena pembatasan perjalanan semakin mempersulit pelanggan untuk melakukan perjalanan dan hal tersebut menyebabkan permintaan menurun secara drastis," ujarnya.

Terkait banyaknya rute yang tidak akan dilayani, Cathay Pacific dan Cathay Dragon membebaskan biaya pergantian jadwal, pergantian destinasi, dan pembatalan. Detailnya bisa diperoleh di situs resmi Cathay Pasific.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya