Liputan6.com, Jakarta - Produktif, namun tetap aman dari infeksi virus corona baru. Gagasan new normal menyasar berbagai lini di dalam negeri. Tak hanya di sektor formal, penerapannya juga berlaku ke konsumsi keseharian sebagaimana disebutkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Pada acara Silaturahome yang digelar Liputan6.com dan KLY secara daring pada Rabu (27/5/2020), Kang Emil, begitu ia akrab disapa, menyebut jamu sebagai new normal espresso di era sekarang.
Advertisement
Baca Juga
"Mungkin bisa jadi bisnis juga. Ke depan, jamu is the new espresso," kata dia.
Emil meyakini jamu akan semakin ngetren ke depan, menyaingi kopi. Hal itu diamini oleh Aura Kasih yang menjadi lawan bicaranya dalam sesi bincang-bincang tersebut.
Ibu satu anak itu mengaku sudah mulai membuat jamu sendiri sejak duduk di bangku SMA. Kandungan jamunya terdiri dari kunyi, jahe, kapulaga, cengkih, dan kayu secang ditambah pemanis dari gula merah.
Konsumsi jamu tersebut disebutkannya bermanfaat untuk menaikkan imun. "Buat kulit juga bagus, masalah maag juga bagus," imbuhnya. Ia percaya, konsumsi jamu pun bisa menjaga ketahanan tubuh, terutama di saat sedang lelah-lelahnya.
"Sisi baiknya lebih lihat ke dalam, bukan lihat ke luar. Saya sedih banget Nyonya Meneer sudahan. Setelah ini orang nyari," tutur Aura.
Naik Daun
Sebagaimana diketahui, sejak virus corona baru menyebar, jamu memang kembali naik daun. Konsumsinya merupakan upaya publik menjaga imunitas tubuh agar tak mudah terpapar virus.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania, sempat menjelaskan pada Liputan6.com, beberapa waktu lalu bahwa secara umum, jamu yang terdiri dari tanaman-tanaman obat kaya akan vitamin, mineral, dan zat-zat aktif memang memiliki khasiat sebagai antioksidan.
Kandungan itu dikatakan mampu mengaktifkan imunitas tubuh demi menangkal infeksi virus.
"Lalu, berkhasiat sebagai anti-inflamasi yang dapat mencegah kerusakan atau peradangan sel akibat penyakit infeksi virus. Juga, akan membantu mengatasi gejala batuk, pilek, meriang atau demam, sesak nafas, sakit kepala, lemas, dan mual yang sering meyertai penyakit infeksi virus, serta mempercepat proses pemulihan," paparnya.
Ketika ditanya soal seberapa ampuh jamu menghadang corona COVID-19, dr. Inggrid mengatakan, bisa jadi efektif jika diminum secara teratur setiap hari dalam takaran yang pas. "Belum dapat dinyatakan secara tegas karena belum ada pengujian klinis pada manusia untuk kasus spesifik COVID-19," sambungnya.
Advertisement