Meghan Markle Buka Suara Soal George Floyd, Mengaku Salah karena Sempat Diam

Meghan Markle berkomentar soal George Floyd saat memberikan pidato bagi para lulusan SMA-nya di Los Angeles.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 05 Jun 2020, 14:18 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2020, 10:03 WIB
Meghan Markle
Meghan Markle. (dok.Instagram @meghanmarkle_official/https://www.instagram.com/p/B_nQsEuHDqS/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle akhirnya buka suara perihal kematian George Floyd yang memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat. Ia menyampaikan pendapatnya saat mengucapkan selamat atas kelulusan adik-adik kelasnya di Immaculate Heart High, Los Angeles.

Dalam video berdurasi enam menit tersebut, Meghan menilai apa yang terjadi di Amerika Serikat saat ini sebagai sesuatu yang benar-benar dahsyat. Ia juga mengakui merasa gugup menanggapi situasi yang terjadi di kota tempat tinggalnya kini hingga mengundang kritik dari warganet.

Belakangan, Meghan segera menyadari kesalahannya. "Aku sadar bahwa hal yang tidak benar untuk disampaikan adalah tidak mengatakan apapun karena nyawa George Floyd berharga, nyawa Breonna Taylor berharga, dan nyawa Philando Castile berharga, dan nyawa Tamir Rice berharga," ujar Meghan pada Rabu sore, 3 Mei 2020, dikutip dari laman CNN, Jumat (5/6/2020).

Peristiwa yang terjadi saat ini mengingatkan Meghan pada memori mengerikan pada 1992. Saat itu di Los Angeles juga terjadi demonstrasi besar-besaran yang disebutnya dipicu oleh tindakan rasisme yang bodoh.

Demonstrasi saat itu bermula dari tindakan brutal empat polisi kulit putih dari Departemen Kepolisian Los Angeles yang memukuli seorang warga kulit hitam pengendara motor bernama Rodney King pada 1991. Meghan menyampaikan penyesalan karena hal itu tidak juga berubah sampai sekarang. 

"Aku ingat jam malam dan aku ingat terburu-buru pulang ke rumah dan saat dalam perjalanan pulang, melihat abu jatuh dari langit dan tercium baru asap dan melihat asap mengepul dari gedung-gedung," tuturnya.

Situasi jadi semakin memburuk dengan orang-orang yang keluar dari gedung-gedung sambil membawa hasil jarahan. Meghan yang masih remaja juga melihat banyak lelaki duduk di belakang van sambil memegang senapan dan pistol.

Hal itu terjadi lagi dalam demonstrasi George Floyd. Sebagian orang mengambil kesempatan dalam kekacauan untuk kepentingannya sendiri, yakni menjarah barang-barang dari toko yang tutup.

Ajak Aksi Solidaritas

Senyum Memesona Meghan Markle Saat Hadiri Peringatan 1 Abad RAF
Duchess of Sussex, Meghan Markle tersenyum saat tiba menghadiri kebaktian di Westminster Abbey, London, (10/7). Kebaktian ini digelar untuk memperingati 100 tahun Angkatan Udara Kerajaan Inggris. (AFP Photo/Chris J Ratcliffe)

Meghan kembali menyampaikan permintaan maaf pada para lulusan SMA karena mereka harus mengalami apa yang ia alami di masa lalu. Ia meminta maaf pada adik-adik kelasnya karena tidak mendapatkan dunia yang ideal.

Namun, ia melihat ada titik cerah yang ditampakkan lewat aksi solidaritas yang dibangun antara masyarakat dan polisi. Itu pula yang ia tekankan pada para siswa agar mereka bergabung dalam aksi solidaritas, bukan dalam kerusuhan ras.

"Kami melihat banyak komunitas bergandengan tangan dan saling menguatkan," katanya, "Kamu akan bergabung dalam gerakan ini."

Bintang Suits itu juga menitipkan pesan agar para lulusan menggunakan suara yang dimiliki dan jadi pemimpin yang diidamkan banyak orang. 

"Aku sangat bangga menyebut kalian sebagai rekan alumni dan aku sangat tak sabar melihat apa yang akan kalian lakukan. Yakinlah aku akan selalu mendukung kali sepanjang jalan," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya