6 Trik Deteksi Kebohongan Menurut Ilmu Psikologi

Orang berbohong cenderung lebih fokus pada pemilihan kata dan ekspresi wajah.

oleh Asnida Riani diperbarui 17 Jun 2020, 00:02 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 00:02 WIB
Masih Tertutup Pada Pasangan
Ilustrasi relationship Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta - Bahasa tubuh acap kali jadi faktor yang tak terlalu diperhatikan saat berbohong. Mereka yang bertutur tak sesuai fakta itu cenderung fokus pada pemilihan kata dan ekspresi wajah.

Karenanya, para psikolog meminta Anda untuk memerhatikan beberapa bahasa tubuh berikut yang bisa mengindikasi secara instan apakah seseorang berbohong, atau sebaliknya.

Kendati tak selalu akurat, tanda-tanda ini bisa membuat Anda lebih waspada dan hati-hati dalam memercayai semua perkataan orang tersebut. Berikut rangkumannya seperti dilansir dari laman Brightside.me, Selasa, 16 Juni 2020.

1. Jeda dalam Waktu Lama

Satu dari sekian banyak petunjuk vokal yang ditunjukan orang berbohong adalah mereka membuat jeda terlalu lama dalam setiap kata. Walau gesture ini juga sering dikaitkan dengan tingkat keselisahan sang pembicara.

Kata-kata, seperti 'ah', 'uh', atau 'maksud saya' disebut jadi indikasi pertama bahwa ia tengah berbohong.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Durasi Emosi

pasangan cinta
ilustrasi relationship/Photo by cottonbro from Pexels

Biasanya, emosi sebenarnya akan bertahan tak lebih dari lima detik. Bila seseorang memperlihatkan ekspresinya lebih dari waktu tersebut, pemandangan ini sangat mungkin palsu.

Pasal, umumnya orang tak bisa punya ekspresi wajah yang sama selama 10 detik saat memproses informasi tak sebegitu mengagetkan.

3. Perhatikan Ekspresinya

pasangan cinta
ilustrasi relationship/Photo by Andrik Langfield on Unsplash

Para peneliti menemukan bahwa emosi umumnya datang pertama, baru setelahnya disusul kata pendukung dari ekspresi tersebut. Bila seseorang mengatakan ia marah, tapi Anda tak melihat ekspresi itu, ia bisa jadi berbohong.

Poin ini bisa dideteksi lebih mudah bila Anda memang tahu bagaimana orang tersebut mengekspresikan berbagai hal yang dirasakan.

4. Memeriksa Seberapa Tulus Ekspresinya

Ilustrasi pasangan romantis
Ilustrasi relationship. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.

Emosi sesungguhnya pasti bisa dirasakan dengan tulus, kendati jenis ini tak mudah untuk diperlihatkan. Identifikasinya, tak hanya satu bagian wajah yang berubah sebagai reaksi.

Misal, bila seseorang senyum, tak hanya bibir mereka yang berubah, namun ekspresi ini juga akan muncul di mata, bahkan bentuk alis secara otomatis.

5. Pengulangan Kata

Ilustrasi pasangan romantis
Ilustrasi relationship. Sumber foto: unsplash.com/Huy Phan.

Sementara beberapa orang susah untuk mengekspresikan pikirannya lewat kata, terlalu banyak repetisi merupakan tanda ia tengah berbohong.

Perhatikan kata dan penekanan apa yang berulang kali dibahas, apalagi bila Anda tak lagi mengulang poin tersebut. Pasal, bisa saja hal itu adalah titik kebohongannya.

6. Menutupi Wajah atau Mulut

ilustrasi pasangan selingkuh/pexels
ilustrasi relationship/pexels

Cukup umum bahwa saat berbohong, seseorang akan menutupi wajah maupun mulut secara otomatis. Reaksi ini biasanya tak mereka sadari karena merupakan gerakan refleks untuk menutupi ketidakjujuran tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya