4 Perubahan Aktivitas Fisik yang Terpopuler dan Meredup Selama Pandemi

Garmin mengilustrasikan beberapa aktivitas fisik yang semakin populer dan meredup saat pandemi di berbagai negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jun 2020, 07:02 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 07:02 WIB
Ilustrasi olahraga
Ilustrasi olahraga (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Selama pandemi corona Covid-19, banyak pola hidup yang berubah karena kita harus lebih banyak berada di rumah. Hal itu menarik perhatian Garmin, salah satu brand pelopor navigasi GPS dan perangkat nirkabel terbaru serta aplikasi yang dirancang bagi orang-orang yang memiliki gaya hidup aktif.

Mereka menganalisis pengaruh pandemi terhadap aktivitas fisik atau olahraga dengan membandingkan data April 2020 dengan data tahun lalu (April 2019).

Melalui analisis ini, mereka mengamati aktivitas fisik pengguna Garmin di seluruh dunia sebagai bagian dari komitmen Garmin untuk mengedukasi dan memberikan informasi terkini mengenai perubahan pada jenis aktivitas fisik selama masa pandemi dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Seperti keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 16 Juni 2020, ada empat perubahan aktivitas fisik pengguna Garmin di seluruh dunia selama pandemi:

1. Jumlah langkah

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan aktivitas fisik secara global dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terlihat pada data pengguna Garmin yang menunjukkan penurunan langkah harian sebesar 12 persen di seluruh dunia pada April 2020, jika dibandingkan dengan April tahun lalu.

Data tersebut menggambarkan penurunan aktivitas di masing-masing negara, termasuk Indonesia dengan penurunan yang cukup signifikan.

2. Jumlah langkah pada aktivitas berbasis olahraga (workout Activity-based)

Secara umum, memang terjadi penurunan pada jumlah langkah atau pergerakan. Namun, saat diamati lebih dalam, data pengguna yang hanya berfokus pada kegiatan olahraga yang tercatat (logged activities) di perangkat Garmin justru memperlihatkan hasil sebaliknya, yaitu terjadi peningkatan jumlah langkah sebesar 24 persen di seluruh dunia.

Peningkatan jumlah langkah tersebut terjadi karena kecenderungan masyarakat yang ingin mengatasi keterbatasan di masa pandemi dan mengganti langkah harian pada aktivitas normal mereka dengan mulai berolahraga. Aktivitas yang tercatat meliputi kegiatan olahraga yang terukur seperti berjalan, lari, indoor cycling, dan berbagai aktivitas lainnya.

3. Aktivitas yang kian populer saat pandemi

Pandemi Covid-19 menimbulkan perubahan pada jenis aktivitas fisik yang dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia. Garmin mengilustrasikan beberapa aktivitas fisik yang semakin populer saat pandemi di masing-masing negara.

Secara keseluruhan, bersepeda dalam ruangan (indoor cycling) jadi aktivitas fisik terpopuler di berbagai negara selama pandemi berlangsung. Indonesia termasuk salah satu negara di mana indoor cycling mengalami peningkatan terbesar pada April 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

4. Aktivitas yang meredup selama pandemi

Mulai Menerapkan Pola Hidup Sehat
Ilustrasi Berolahraga di Rumah Credit: pexels.com/Li

PSBB yang diterapkan di hampir seluruh negara berdampak pada beberapa jenis aktivitas fisik yang juga mengalami penurunan. Salah satu aktivitas fisik yang paling terpengaruh oleh pandemi adalah berenang. Masyarakat tidak mengurangi porsi berenang tapi menghentikan aktivitas renang secara total.

Pada masa pandemi seperti saat ini, para perenang tidak hanya berdiam diri. Mereka tetap berlatih di rumah seperti yang dilakukan oleh atlet triatlon asal Kanada, Paula Findlay.

"Semua kolam renang di Oregon tempat saya tinggal ditutup, jadi saya banyak melakukan latihan kebugaran (gym) dan kekuatan di rumah. Saya berusaha untuk menyerupai gerakan otot dan teknik yang dilakukan saat berenang," ujar Findlay.

Berdasarkan analisis data selama dua bulan, Garmin menyimpulkan bahwa, "fitness is finding a way" atau fitness menjadi alternatif yang paling banyak dipilih, baik oleh atlet profesional maupun masyarakat dengan gaya hidup aktif.

Saat pandemi berlangsung, masyarakat tidak menghentikan rutinitas berolahraga yang biasa dilakukan, tetapi mereka beradaptasi dan melakukan penyesuaian. Selain itu, dengan situasi yang belum bisa diprediksi dalam waktu dekat, olahraga tim atau kelompok ke depannya diyakini akan kembali dilakukan.

Garmin menganalisis perubahan aktivitas fisik di masyarakat dengan data yang diperoleh dari perangkat Garmin secara global. Merkea memiliki lebih dari 20 aplikasi aktivitas bawaan yang mampu mengumpulkan dan mengolah data yang diunggah oleh jutaan pengguna Garmin di seluruh dunia.

Tingkat perubahan persentase pada data bergantung pada jumlah populasi dan seberapa ketat penerapan aturan PSBB di masing-masing negara. Sejumlah negara dengan aturan yang lebih longgar cenderung memiliki penurunan aktivitas yang tidak terlalu signifikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya