Kembali Buka, MAP Fashion Pastikan Seluruh Toko Dibersihkan 2 Jam Sekali

MAP menyebut penjualan digital akan semakin aktif, tetapi toko fisik tetap berperan penting.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 04 Jul 2020, 07:01 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2020, 07:01 WIB
Fashion
Ilustrasi fashion. (Foto: Free-Photos from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - MAP Fashion yang menaungi puluhan brand fashion kembali membuka seluruh tokonya. Menyambut era kenormalan baru, sejumlah aturan anyar diberlakukan demi memastikan keamanan dan kesehatan semua yang terlibat. 

Salah satu yang jadi perhatian adalah memastikan standar kebersihan. Senior Vice President MAP Fashion, Irawati mengatakan pihaknya menaruh perhatian lebih terkait kebersihan di seluruh gerai, bahkan sebelum pemerintah memperkenalkan adaptasi kebiasaan baru.

"Setiap minggu, selalu ada tim yang datang walau tokonya tidak buka, untuk dibersihkan," kata dia dalam MAP Virtual Media Gathering, Rabu, 1 Juli 2020.

Dengan begitu, ia menjamin kebersihan dan keamanan produk yang dijual di toko meski berbulan-bulan tidak dioperasikan. Prosedur pembersihan makin intensif menjelang pembukaan toko kembali. Begitu pula ketika toko sudah dibuka.

"Saat toko buka, dua jam sekali dilakukan pembersihan," kata dia seraya menyebut setiap barang yang dicoba konsumen, akan selalu dibersihkan kembali setelah dipegang.

Tak cukup soal barang yang dijual, kesehatan staf yang bertugas juga turut diperhatikan. Ia menyebut mereka yang bisa bekerja di toko dipastikan sehat dan bersih. Kondisi kesehatan dicek secara berkala untuk menekan dampak yang lebih besar bila ada di antara mereka yang terjangkit Covid-19.

"Kita lengkapi anak-anak dengan perlengkapan kesehatan. Hand sanitizer ada di mana-mana, di gudang, kasir, fitting room anak-anak," sambung Ira. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Minim Sentuh

Kembali Buka, MAP Fashion Pastikan Toko Fisik Dibersihkan 2 Jam Sekali
Senior Vice President MAP Fashion Irawaty dalam virtual media gathering. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Pembukaan kembali toko juga diikuti dengan perubahan kultur yang signifikan dari pelayanan pada konsumen. Ira menyatakan staf tak lagi berada di dekat konsumen, melainkan menjaga jarak saat melayani mereka yang sedang memilih barang. Meski demikian, konsumen masih bisa mencoba busana di kamar pas.

Bersalaman dengan pelanggan juga dihilangkan, sekalipun yang bersangkutan adalah pelanggan reguler. Bahkan, karyawan wajib untuk mengenakan masker wajah, pelindung wajah, dan sarung tangan saat bertugas. Begitu pula saat melayani pembayaran di kasir, ada sekat yang dibuat untuk menghindari sentuhan yang tidak perlu.

"Kita concern keselamatan customer dan staf kita," ujarnya.

Meski diakui kunjungan ke toko menurun drastis akibat pandemi, Ira menegaskan keberadaan toko fisik tetap penting. Pasalnya, konsumen memiliki preferensi berbeda-beda.

"Ada yang senang bila menyentuh barangnya dulu. Ada yang meretur sengaja datang ke toko, supaya dia bisa belanja yang lain juga. Jadi, preferensi konsumen berbeda-beda," jelasnya.

Namun, ia menegaskan bahwa ke depan, penjualan secara digital akan semakin intensif. Pandemi mengubah semua orang beralih atau mencoba digital untuk memenuhi kebutuhannya. Maka itu, ia menegaskan MAP akan menggarap kedua saluran tersebut untuk memenuhi keperluan semua konsumen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya