3 Kebohongan tentang Pernikahan yang Harus Berhenti Dipercaya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang punya bayangan tersendiri saat berbicara tentang pernikahan impian. Konstruksinya tentu bisa dipengaruhi berbagai macam faktor, entah melihat pengalaman orang lain atau terpengaruh input dari sumber lain, seperti film maupun buku-buku.

Tapi, yang harus diakui, apa yang dipikirkan tak selalu sejalan dengan kenyataan. Dalam berbagai kasus, tak sedikit variabel kejadian yang kemudian memengaruhi bagaimana Anda dan pasangan menjalani peran sebagai teman hidup.

Dalam prosesnya, baik Anda maupun pasangan, akan terus berkembang sebagai individu. Pertanyaannya, apakah kalian akan berkembang ke arah yang sama atau cukup punya toleransi untuk jadi berbeda dalam pernikahan.

Pengalaman setiap orang, tak peduli seberapa mirip kepribadiannya, sangat mungkin berbeda saat menjalani pernikahan. Jadi, ada baiknya untuk tak terpegang pada beberapa indikator yang bisa berubah seiring waktu.

Pun menyamakan kasus maupun masalah dalam pernikahan yang dihadapi dengan orang lain. Pasal, walau sama-sama menikah, faktor pendukung akan kondisi tersebut sangat mungkin berbeda.

Sebagai langkah pertama dalam membuka pikiran sejernih mungkin, menurut founder sekaligus editor EarlyMamas, Michelle Horton, ada tiga kebohongan umum tentang pernikahan yang harus berhenti dipercayai. Berikut rangkumannya seperti dilansir dari laman Your Tango, Jumat, 28 Agustus 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Anggapan ini secara harfiah tak eksis. Hidyp bersama manusia lain di bawah atap yang sama adalah hal berat secara natural. Namun, Anda bisa tetap bahagia dan merasa cukup untuk satu sama lain.

Hal-hal seperti pengorbanan, usaha untuk saling berkompromi dan memahami, serta membangun pola komunikasi sehat jadi akar dalam menjalankannya. Pernikahan adalah pengalaman untuk belajar, bukan akhir dari proses belajar.

Sedetail apa pun Anda dan pasangan, tetap tak ada hal semacam pernikahan yang benar-benar terencana. Di tengah jalan, kalian sangat mungkin dihadapkan pada situasi yang tak diantisipasi sebelumnya.

Menyamakan cara berpikir dan selalu fokus pada solusi jadi kemampuan dasar yang harus dikuasai. Selalu ingat, ini antara kalian melawan masalah, bukan bertengkar satu sama lain.

Pernikahan bukanlah solusi untuk mendapatkan segala kebahagiaan di dunia. Bila selalu berharap mendapat kebahagiaan di setiap langkah, Anda hanya akan banyak kecewa.

Sebagai ganti, jangan banyak berekspektasi dan selalu kreatif membuat perjalanan pernikahan selalu menarik. Dengan begitu, kalian bisa mempertahankan percikan cinta dengan tetap nyaman berada di sisi satu sama lain.