Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, tak sedikit orang berusaha memecahkan teka-teki hubungan antara kentang goreng poutine yang dikaitkan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Pernyataan tersebut kemudian dijelaskan Josh Ellis.
Lewat kicauan di akun Twitter-nya, fotografer berbasis di Taiwan ini menuliskan, penandaan iklan kentang goreng asal Kanada yang disajikan dengan saus cokelat di atasnya ini semata masalah bahasa. Terjemahannya dalam bahasa Mandarin membuat tak sedikit orang salah kaprah.
Berdasarkan laporan AsiaOne yang dilansir Selasa (13/10/2020), terjemahan bahasa Mandarin dari kentang goreng poutine, yakni butin shutiao, membuat para ekspatriat, terutama orang Kanada, bingung sekaligus geli. Pasal, penggunaannya diasosiasikan dengan nama belakang Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Advertisement
Baca Juga
Fotografer asal Kanada ini menjelaskan bahwa ia sedang berjalan di Taitung, Taiwan ketika menemukan terjemahan kreatif tersebut. Ia bertanya-tanya apakah kentang goreng itu akan disajikan di Walter Reed, sebuah pusat medis diduga telah disusupi agen Rusia untuk mendapat catatan medis Presiden Donald Trump.
Pengguna Twitter lain juga menyinggung terjemahan lucu dengan gambar "Klinik Putin" di Distrik Daan, Taipei. Sementara, yang lain menuliskan bahwa terjemahannya mungkin dipilih karena lebih baik daripada kentang goreng puding.
Orang asing di Taiwan telah lama menunjukkan banyak terjemahan Bahasa Inggris ke Mandarin dan Mandarin ke Inggris yang lucu. Yang belum lama, yakni salah pengartian kentang goreng tersebut menggunakan nama belakang Presiden Vladimir Putin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Kali Pertama
Selain kentang goreng membingungkan tersebut, gambar hasil terjemahan kreatif lain juga belum lama beredar. Yang dimaksud adalah potret kios nasi cincang babi yang viral.
Kios makanan ini langsung menarik perhatian setelah pemiliknya menerjemahkan hidangan populer “Bye good ben don,” yang secara fonetik mirip dengan “kotak makan siang daging babi” dalam bahasa Taiwan.
Terjemahan mentah tersebut dijelaskan sering kali membuat orang asing di Taiwan kebingungan, tapi juga tak sampai hati menegur. "Harusnya kita meneruskan kesalahpahaman ini?" tulis salah satu pengguna Twitter menyertakan emoji tertawa.
Advertisement