Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun terakhir ini semakin banyak bermunculan gerai kopi di Indonesia. Dengan persaingan yang semakin ketat, teknologi penyajian kopi pun semakin maju. Yang terbaru adalah teknologi block chain.
Teknologi ini merupakan serangkaian catatan data yang dikelola oleh sekelompok komputer yang tidak dimiliki satu entitas. Masing-masing blok data ini diamankan dan diikat satu sama lain menggunakan prinsip kriptografi.
Penggunaan block chain bertujuan memberi tahu kepada para penikmat kopi perihal perjalanan produk kopi tersebut, dimulai dari proses pemetikan sampai peracikannya, sehingga asal usul dan keaslian kopi bisa terdata dan terjamin.
Advertisement
Baca Juga
Blue Korintji Coffee menjadi perusahaan rintisan food and beverage Indonesia pertama yang menggunakan teknologi block chain. Mereka berkolaborasi dengan perusahaan Jepang Emurgo yang memiliki teknologi block chain. Cara menggunakan teknologi adalah memindai QR code dengan ponsel yang ditampilkan pada outlet kopi untuk mengakses informasi tentang asal muasal kopi yang kita beli.
Nantinya, Blue Korintji Coffee akan menyajikan kopi menggunakan solusi tersebut, yang memungkinkan konsumen untuk mengetahui asal kopi secara transparan melalui QR Code.
"Block Chain ini adalah masa depan, tapi belum terlalu banyak orang-orang yang paham Block Chain. Karena itu, Emurgo bekerjasama dengan universitas yang ada di Indonesia dalam mengembangkan konsep Block Chain tersebut," terang Budi Isman, Founder Blue Korintji Coffee dalam konferensi pers virtual, Selasa, 1 Desember 2020.
Dalam menerapkan Block Chain sebagai usaha kopi pertama Blue Coffee Korintji ikut mengontrol mata rantai pasok kopi kerinci yang berasal dari kebun kopi di kawasan Gunung Kerinci, Jambi. Dengan begitu bisa memberikan keuntungan dalam kepercayaan kepada konsumen dari luar negeri maupun petani yang menanam kopi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Industri yang Berkelanjutan
Melalui berbagai eksperimen dan kolaborasi dengan Kelompok Tani Alam Korintji (ALKO), Budi memulai usaha Blue Korintji Coffee dengan penerapan teknologi block chain.
"Pilot project pertama kita (Emurgo dan Blue Korintji Coffee), yaitu bekerjasama dengan salah satu kelompok tani Alam Korintji (ALKO) dalam bentuk pembinaan kepada petani, selain itu kami sudah melakukan kerjasama di Kintamani Bali sudah mulai memakai Block Chain teknologi," terang Shunsuke Murasaki selaku CEO Emurgo.
"Ke depannya, keterbukaan akan keaslian produk menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat di seluruh dunia. Jadi, kalau Indonesia tidak memulai saat ini, kemungkinan akan sulit bersaing di pasar global," lanjut Shunsuke.
Shusuke menambahkan, salah satu visi dan misi Emurgo dalam meningkatkan industri kopi di Indonesia adalah meningkatkan kredibilitas dan transparansi suatu produk kopi dalam menjaga industri yang berkelanjutan.
Dengan mengusung nilai “preserving nature and empowering community”, Blue Korintji Coffee memberikan model yang bukan hanya sekedar mencari keuntungan. Mereka juga berdampak terhadap lingkungan dan sosial, khususnya pemberdayaan kepada petani-petani lokal di Indonesia.
Advertisement