Benarkah Piring Makan Bentuk Oval Bisa Kurangi Sampah Makanan?

Mengganti bentuk piring makan diyakini mampu membantu mengurangi sampah makanan.

oleh Henry diperbarui 05 Mar 2021, 06:03 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 06:03 WIB
Warga Negara Bagian di AS Dilarang Buang Sisa Makanan ke Tempat Sampah
Ilustrasi makanan. (dok. Ella Olsson/Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu permasalahan yang cukup rumit di banyak negara adalah masalah sampah, termasuk sampah makanan. Terkadang banyak makanan terbuang sia-sia dengan berbagai alasan. Berbagai usaha pun dilakukan untuk mengurangi sampah makanan.

Seorang ilmuwan dari University of Illinois, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengungkapkan bahwa dengan hanya mengganti bentuk piring makan mampu membantu mengurangi sampah makanan atau food waste. Sampah makanan memang termasuk permasalahan serius di Amerika Serikat.

Menurut Brenna Ellison, profesor di Departemen Pertanian dan Ekonomi Konsumen (ACE), mengganti bentuk piring bulat menjadi oval dengan permukaan lebih kecil; secara signifikan mampu mengurangi sisa makanan.

"Orang Amerika menyia-nyiakan sekitar 31 persen makanan yang tersedia di tingkat ritel dan konsumen," ungkap Ellison, seperti dikutip dari New Food Magazine, 2 Maret 2021.

Penemuan ini bukan bentuk usaha pertama mereka. Sebelumnya, Ellison bekerja sama dengan University Housing di Illinois dalam kampanye pendidikan untuk mengurangi limbah makanan. Namun kampanye itu kurang sukses, sehingga dia mencoba usaha lain yaitu meneliti pergantian bentuk piring makan ini.

Thurman Etchison, asisten direktur fasilitas makan dan operasi peralatan di University of Illinois, mengatakan penelitian seputar sampah makanan pada 2016 di kantin kampus, menunjukkan sekitar 3,3 ons (93,5 gram) makanan terbuang dari setiap porsi yang disajikan. Itu berarti, 14.875 pound (6.747 kilogram) per minggu di enam lokasi ruang makan perumahan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hasil Penelitian

piring
ilustrasi piring/Photo by Brooke Lark on Unsplash

Karena itu, Ellison dan rekan penulisnya Rachel Richardson, mantan mahasiswa pascasarjana di ACE, dan Melissa Pflugh Prescott, asisten profesor di Departemen Ilmu Pangan dan Nutrisi Manusia, melakukan peninjauan terhadap dua piring berbeda.

Piring bulat dan oval diuji di setiap lokasi. Mereka juga menyajikan menu yang sama untuk kedua jenis piring itu. Kemudian, mereka mendekati pengunjung yang sedang makan, dan meminta mengambil gambar serta menimbang makanan. Selanjutnya, pengunjung diminta untuk mengisi lembar survei.

Saat mereka selesai makan, para peneliti kembali mengambil gambar piring mereka. Hasilnya, penelitian yang melibatkan 1.200 responden itu menemukan adanya pengurangan signifikan pada mereka yang makan dengan piring oval.Secara jelasnya, persentase sampah makanan menurun.

Dari yang 15,8 persen karena menggunakan piring bulat, saat ini hanya menjadi 11,8 persen karena piring oval. Artinya, hampir 20 gram (0,7 oz) lebih sedikit sampah makanan berkurang per piringnya. Hal itu membuat para ilmuwan percaya bahwa mengubah bentuk piring kini bisa menjadi solusi sederhana mengurangi sampah makanan.

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi
Infografis Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya