Liputan6.com, Jakarta - Masjid Keramat Luar Batang, atau lebih dikenal dengan nama Masjid Luar Batang, merupakan salah satu bangunan sejarah tua yang ada di Jakarta. Masjid yang berlokasi di wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, saat ini sedang direvitalisasi.
Masjid tersebut dipersiapkan sebagai salah satu destinasi wisata religi dan budaya di pesisir Jakarta. Masjid bersejarah ini pun menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Ia bahkan menyempatkan diri mengikuti salat subuh berjamaah di sana.
Selain itu, mantan Mendikbud itu juga memastikan revitalisasi masjid berjalan lancar dan mendukung bangunan itu menjadi destinasi wisata religi andalan Ibu Kota. Melalui akun Instagramnya, Anies mengungkapkan, Kampung Luar Batang termasuk salah satu kampung bersejarah tertua di Jakarta.
Advertisement
Baca Juga
"Jantung kehidupan kampung ini ialah Masjid Luar Batang yang didirikan oleh seorang waliyullah asal Hadramaut, Yaman, Habib Husein bin Abubakar Alaydrus pada 1739. Habib Husein sendiri dimakamkan di area kompleks masjid tersebut pada 1756," tulis Anies dalam unggahannya pada Senin, 15 Maret 2021.
Tahun ini, revitalisasi dilakukan kembali, tak hanya masjidnya tapi juga kawasan Luar Batang secara keseluruhan. Revitalisasi tahap pertama (interior masjid) hampir tuntas dan sekarang memasuki tahap kedua, salah satunya pemasangan kanopi.
"Ke depan Kampung Luar Batang akan menjadi salah satu destinasi wisata budaya religi di pesisir Jakarta. Bersama-sama dengan Kampung Akuarium yang juga sedang kita bangun di sebelahnya. Semoga semua berjalan lancar dan kawasan ini bisa makin menarik, makin tumbuh berkembang sebagai salah satu tujuan ziarah yang nyaman dan mengesankan," tulis Anies lagi.
Pemprov DKI Jakarta telah menetapkan Masjid Keramat Luar Batang sebagai Masjid Cagar Budaya sejak 1993 dan masuk sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Jakarta Utara.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Ziarah ke Makam Habib Husein
Melansir laman Enjoy Jakarta, Masjid Jami Keramat Luar Batang memiliki dua aula besar yakni aula dalam dan aula luar. Masing-masing balai memiliki 12 tiang pancang yang kalau dijumlahkan totalnya 24 buah.
Filosofi ini menunjukkan jumlah jam dalam sehari, 12 jam pada siang hari dan 12 jam pada malam hari. Selain balai luar, terdapat sebuah ruangan yang menjadi lokasi makam Habib Husein dan murid setianya, Haji Abdul Kadir.
Sebelum pembatasan imbas pandemi Covid-19, puluhan bahkan ratusan bus dan ribuan orang setiap harinya berkunjung ke Masjid Keramat Luar batang ini untuk berziarah ke makam Habib Husein bin Abubakar Alaydrus. Sebelumnya, Masjid Jami Keramat Luar Batang sempat direnovasi pada 2008 era Gubernur Fauzi Bowo.
Sejarah berdirinya masjid ini tak terlepas dari Habib Husein bin Abu Bakar bin Abdillah Al-'Aydrus. Habib ini kemudian dikenal dengan nama Habib Keramat Luar Batang. Meski usianya sudah ratusan tahun, masjid ini tetap penuh oleh jemaahnya.
Dikutip dari merdeka.com, seperti misalnya pada hari Jumat, masjid dipenuhi oleh laki-laki yang melaksanakan salat Jumat. Tak hanya datang untuk salat Jumat, adapula warga yang sengaja datang untuk berziarah. Usai salat Jumat, masjid dipenuhi oleh warga berziarah di makam Habib Keramat Luar Batang yang dimakamkan di selasar masjid.
Advertisement