Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita bernama Evelyn Miller baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku memilik dua vagina. Evelyn ternyata memiliki kondisi langka yang dikenal sebagai uterus didelphys (UD). Kondisinya itu pertama kali diketahui ketika berusia 20 tahun.
Dilansir dari The Sun, 11 Maret 2021, karena kondisinya itu, Evelyn mengaku harus memakai dua tampon untuk menampung haidnya. Selain itu, ia juga menyebut bahwa kondisinya itu berpengaruh terhadap bentuk rahimnya dan sempat divonis dokter akan sulit hamil.
Menurut dokter, ukuran rahimnya hanya berukuran setengah dan bentuknya berbeda dengan rahim wanita pada umumnya. Namun, wanita asal Gold Coast, Australia itu kini sedang mengandung sekitar enam bulan di uterus sebelah kanan. Kondisi ini juga membuatnya bisa hamil dua anak berbeda dalam waktu bersamaan, tapi bukan kembar.
Advertisement
Baca Juga
"Saya diberi tahu bahwa saya tidak bisa memiliki anak, dan jika hamil pun maka kondisinya cukup berisiko tinggi. Namun, ternyata saya hamil, saya berpikir untuk banyak membicarakan mengenai kondisi saya kepada banyak orang," ucap Evelyn.
Wanita berusia 30 tahun ini tidak pernah menganggap kondisi kelaminnya itu sebagai sebuah kekurangan. Ia justru menjadikan hal itu sebagai kelebihan.
"Bagiku itu hal yang normal dan tidak pernah berpikir itu menarik, tapi sesungguhnya itu sangat menarik," lanjutnya. Salah satu alasan Evelyn mengatakan itu, karena ia pernah menjadi seorang wanita penghibur.
"Saya merasa memiliki dua vagina itu sangat menarik. Karena saya bisa menggunakan satu vagina untuk pekerjaan saya, dan satunya lagi untuk kehidupan pribadi. Saat saya punya hubungan, maka lebih baik saya memisahkannya," ungkap Evelyn.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Menyatukan 2 Vagina
Tak hanya Evelyn Miller. Sebelumnya juga ada beberapa wanita yang mengklaim memiliki dua vagina. Salah satunya adalah Faye Wilkins dari Inggris yang juga membuat pengakuan serupa pada 2016 lalu.
Saat remaja, ia didiagnosis mengalami uterus didelphys (UD), yakni kondisi langka di mana seorang perempuan memiliki dua set organ reproduksi. "Saat itu usiaku 14 tahun, sungguh tak terbayangkan ketika dokter mengatakan, aku terlahir dengan dua vagina, dua serviks, dan dua rahim," kata dia, seperti dikutip kanal Global Liputan6.com dari News.com.au.
Faye menjalani operasi untuk menyatukan dua vaginanya. Namun, masalah lain timbul. Dokter memperingatkan bahwa kesempatannya untuk hamil kecil sebab organ reproduksinya hanya setengah ukuran normal. Benar saja, ia mengalami enam kali keguguran. Namun, praktisi kesehatan tersebut kini memiliki dua anak, Molly (7) dan George (2).
Kedua bocah lucu tersebut dilahirkan dalam rahim yang berbeda. Sebagai praktisi kesehatan, Faye mengaku heran, ada banyak profesional seperti dirinya yang tak memiliki pengetahuan soal kondisi tersebut, apalagi orang awam. Karena itu, ia ingin meningkatkan kesadaran orang banyak terkait UD.
Advertisement