Liputan6.com, Jakarta - Singapura memulai pengujian massal yang melibatkan sembilan ribu pekerja di Bandara Changi dan menutup Terminal 3 pada Senin, 10 Mei 2021. Ini dilakukan karena adanya peningkatan kasus COVID-19 tidak terkait, termasuk beberapa yang menunjukkan varian B16172 asal India, melansir South China Morning Post, Selasa (11/5/2021).
Singapura, yang akhir pekan lalu memberlakukan lebih banyak pembatasan pada kedatangan pekerja asing dan pertemuan lokal, melaporkan 13 kasus virus yang tidak dapat dilacak dalam seminggu terakhir. Peningkatan berkelanjutan dalam kasus-kasus seperti itu dapat menunda travel bubble Hong Kong-Singapura yang dijadwalkan pada 26 Mei mendatang.
Kementerian Kesehatan Singapura mencatat 11 kelompok infeksi yang sedang dipantau, termasuk kluster bandara, di mana delapan pekerja yang berbasis di Terminal 1 atau Terminal 3 dinyatakan positif COVID-19 dalam beberapa hari terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Pihaknya juga menambahkan bahwa empat dari kasus baru dinyatakan sebagai varian B1617, yang dua di antaranya adalah staf Bandara Changi. Menteri Perhubungan Singapura, Ong Ye Kung, yang akan jadi Menteri Kesehatan akhir pekan ini sebagai bagian dari perombakan kabinet, menyatakan keprihatinan tentang kluster baru COVID-19.
"Banyak yang dipertaruhkan jika pelabuhan dan bandara kita tidak dapat berfungsi," katanya dalam sebuah unggahan Facebook, baru-baru ini. "Satu implikasi yang jelas adalah jalur pasokan dan kelangsungan hidup Bandara Changi. Kami perlu melindungi garis depan kami untuk melindungi seluruh Singapura."
Menurut otoritas setempat, setidaknya enam dari delapan staf Bandara Changi tertular virus meski telah menjalani vaksinasi penuh. Ong mencatat bahwa lebih dari 95 persen pekerja pelabuhan berisiko tinggi telah menerima vaksinasi, menyerukan agar pekerja lain yang memenuhi syarat untuk divaksinasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembatasan hingga Akhir Mei 2021
Selain pengujian massal staf Bandara Changi, pihak berwenang Singapura juga telah meminta pengunjung area umum Terminal 3 bandara untuk menjalani tes RT-PCR. Mereka pun akan menguji 4.000 pekerja pelabuhan di Terminal Pasir Panjang, juga berencana menguji sekitar 12 ribu staf rumah sakit secara bertahap.
"Langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat" juga akan berlaku di pelabuhan, di mana pekerja berisiko tinggi yang terpapar pelaut dan pelancong akan dipisahkan dari staf lain. Ini akan mencakup toilet terpisah dan pekerja garis depan di pelabuhan udara dan laut menjalani tes COVID-19 setiap minggu, bukan dua minggu sekali.
Pengujian massal pun telah dilakukan di lingkungan sekolah. Setelah siswa berusia 18 tahun dinyatakan positif minggu lalu, pihaknya mengetes 2.200 siswa, staf, vendor, dan pengunjung.
Untuk saat ini, warga Singapura tidak diperbolehkan berkumpul dalam kelompok lebih dari lima orang. Lebih banyak pekerja telah diberitahu untuk bekerja dari rumah. Beberapa fasilitas, seperti pusat kebugaran dan studio, telah menangguhkan operasional atau kelas tertentu. Pembatasan ini akan berlangsung hingga akhir bulan.
Advertisement