Mengenal Umami, Penyedap Rasa Makanan dari Jepang

Umami ditemukan oleh seorang profesor dari Jepang pada 1908. Namun, penyedap rasa itu baru dikenal pada 2002.

oleh Komarudin diperbarui 29 Jul 2021, 07:02 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi makanan Jepang
Ilustrasi makanan Jepang (Dok.Unsplash/Jia Ye)

Liputan6.com, Jakarta - Jepang memiliki masakan yang enak yang disebut kelezatannya tak bisa dilampau oleh tradisi memasak besar dunia lainnya, seperti China, Prancis, atau India. Jepang memiliki citra rasa tersendiri atau yang disebut dengan istilah 'umami', gabungan dari 'umai' yang berarti 'enak' dan 'mi' atau 'rasa'.

Rasa lezat bukanlah klaim yang terlalu aneh untuk masakan nasional Jepang. Tapi umami dianggap sebagai salah satu dari lima rasa dasar bersama asin, asam, pahit, dan manis, dilansir dari laman Japan Today, Selasa, 27 Juli 2021.

Apa yang membuat hidangan memiliki rasa 'umami' yang khas? Umami adalah kelezatan. Inilah yang menyatukan semua hidangan gurih yang enak dan paling menonjol dalam kaldu, semur, dan daging yang dimasak.

Meskipun paling sering ditemukan dalam hidangan daging, umami juga umum dalam makanan yang difermentasi, seperti keju dan kecap dan juga ditemukan dalam tomat, bawang, dan jamur. Siapapun yang mencari tahu apa sebenarnya umami akan mengalami kebingungan.

Ilmuwan makanan akan memberi tahu Anda bahwa itu tergantung pada reseptor rasa di mulut Anda. Apa yang membuat reseptor rasa Anda senang ketika Anda merasakan umami adalah adanya glutamat. Ini sangat enak sehingga seorang koki yang pintar menciptakan monosodium glutamat (MSG) sehingga dia bisa membuat masakannya terasa enak tanpa benar-benar menggunakan bahan yang enak.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penemuan Umami

Ilustrasi masakan Jepang
Ilustrasi masakan Jepang (dok.unsplash)

Umami pertama kali diciptakan oleh seorang profesor kimia di The University of Tokyo bernama Kikunae Ikeda pada 1908. Dia menemukan umami sambil menikmati semangkuk kombu dashi atau kaldu rumput laut. Merenungkan rasanya, terpikir olehnya bahwa itu tidak manis, asam, pahit, atau asin.

Ia memutuskan untuk menyelidiki dan menemukan bahwa apa yang dia cicipi adalah glutamat, rasa yang sama sekali baru yang dia sebut umami. Meskipun dibuat pada dekade pembukaan abad ke-20, penemuan Ikeda baru menjadi terkenal setelah 1985.

Itu adalah tahun Simposium Internasional Umami di Hawaii mengakui umami sebagai istilah ilmiah untuk menggambarkan rasa glutamat. Menurut Ajinomoto, pembuat kecap terbesar di Jepang, komunitas ilmiah yang lebih luas hanya mengakui umami sebagai rasa yang berbeda, untuk disandingkan dengan asin, asam, pahit, dan manis, pada 2002. 

Penyeimbang Rasa

ilustrasi makanan Jepang
ilustrasi makanan Jepang (sumber: Pexel)

Efek umami adalah untuk menyeimbangkan rasa dan melengkapi rasa keseluruhan hidangan. Mungkin 'kepedasan' adalah cara yang baik untuk menggambarkan umami.

Itulah yang diharapkan para koki dari generasi ke generasi ketika mereka menambahkan sedikit ikan, barley, atau kecap ke masakan mereka. Ketiganya berasal dari makanan fermentasi, dan karena itu kaya akan umami.

Dunia menyadari pentingnya umami tidak terlalu cepat. Natrium klorida, atau garam meja, adalah salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular. Kelebihan garam dalam makanan kita begitu umum sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tujuan untuk mengurangi asupan garam rata-rata di seluruh dunia sebesar 30 persen.

Makanan yang kaya umami dapat membantu memberikan "kelezatan" makanan yang kita harapkan ketika kita menambahkan garam ke dalam masakan. Umami bukan hanya kata baru yang berguna, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang vital.

Infografis Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan?

Infografis Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan? (Liputan6.com/Niman)
Infografis Benarkah Covid-19 Bisa Menyebar Melalui Makanan? (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya