Liputan6.com, Jakarta - Rencana Australia membuka kembali perbatasan mereka untuk wisatawan asing disebut berjalan sesuai jadwal. Negeri Kanguru, kata Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Dan Tehan, setidaknya akan kembali mengizinkan kunjungan turis pada Natal tahun ini, lapor CNN, Kamis (23/9/2021).
"Saya berempati dengan warga Australia yang ditolak kesempatannya untuk bepergian ke luar negeri tahun ini," kata Tehan. "Ini (rencana pembukaan perbatasan) adalah alasan lain setiap orang harus divaksin dan kita harus tetap berpegang pada rencana nasional guna membuka perbatasan internasional, paling lambat pada Natal."
Awal pekan ini, Tehan memaparkan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membuat negara itu membuka kembali perbatasan mereka. "Sangat penting untuk kita melakukan persiapan itu," tegasnya.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya adalah memastikan tingkat vaksinasi nasional mencapai 80 persen. Pada 22 September 2021, sekitar 38 persen orang Australia telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Peluncuran vaksinasi nasional sangat penting, mendorong dewan pariwisata Australia membuat iklan domestik untuk mendesak publik divaksin. Peluncuran kampanye "It's Our Best Shot for Travel" bahkan telah diluncurkan pada 16 Agustus 2021 sebagai salah satu stimulus.
"Kita perlu mengklaim kembali cara hidup kita, sehingga dapat mengunjungi teman dan kerabat, kembali ke tempat kerja, mengembalikan anak-anak kita ke sekolah, melakukan perjalanan domestik dan internasional lagi, dan menyambut dunia kembali untuk menikmati semua yang dimiliki Australia," Phillipa Harrison, Direktur Pelaksana Tourism Australia, mengatakan.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Wajib Sudah Divaksin Penuh
Ia menjelaskan, pelancong asing yang mengunjungi Australia wajib sudah divaksin penuh dan akan diminta memverifikasi status tersebut. Pihaknya juga berencana menguji "paspor vaksin" dengan negara lain, termasuk Singapura, Jepang, dan Amerika Serikat.
Tehan juga mengatakan telah berkoordinasi dengan industri penerbangan. Qantas, maskapai nasional negara itu, mengumumkan bahwa mereka akan memulai kembali penerbangan internasional secara perlahan mulai Oktober 2021.
Sebelum itu, Qantas sudah mengandalkan sejumlah "amunisi" untuk bertahan, termasuk penawaran "flight to nowhere" dan rute "penerbangan misteri." Mengingat perbatasan Australia masih tutup, layanan-layanan ini menyasar penumpang domestik.
Advertisement
Dari Karantina Wajib sampai Tidak Meninggalkan Australia
Australia menutup perbatasannya untuk non-penduduk pada Maret 2020 dan menerapkan sistem karantina wajib yang sangat membatasi jumlah orang yang dapat kembali ke negara itu setiap minggunya. Juli lalu, penyiar publik Australia ABC melaporkan bahwa 38 ribu warga Australia berada dalam daftar tunggu Departemen Luar Negeri dan Perdagangan untuk dipulangkan.
Pemerintah Australia juga memberlakukan aturan yang sebagian besar mencegah penduduk meninggalkan negara itu. Negara bagian New South Wales, rumah bagi kota terpadat di Australia, Sydney, dan Australia Selatan sedang menguji coba program yang memungkinkan pelancong yang divaksinasi untuk dikarantina di rumah.
Aturan seperti jam malam dan penguncian wilayah telah tercatat sebagai upaya pihaknya menangangi penyebaran virus corona baru. Australia total mencatatkan 90.369 kasus terkonfirmasi COVID-19 dan 1.186 kematian pada Rabu, 22 September 2021.
Infografis Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Bepergian?
Advertisement