Geliat Womenpreneur Indonesia, dari Perempuan untuk Kesetaraan Gender

Liputan6.com, Jakarta - Istilah womenpreneur mulai familiar bagi lebih banyak orang. Desakan untuk juga memberi posisi strategis pada perempuan sebagai penggerak ekonomi tidak semata jadi tuntutan, namun juga dibuktikan dengan kontribusi dan makin banyak perempuan membangun bisnis mereka sendiri. 

Menurut survei Mastercard Index of Women Entrepreneurs 2020 yang dilakukan di 58 negara, Indonesia jadi salah satu dari 20 negara yang secara global menyediakan ekosistem kewirausahaan yang paling mendukung bagi perempuan. Angkanya melejit dari posisi 22 pada 2019 jadi peringkat ke-17, tahun lalu.

Sementara ada juga perempuan yang mendobrak tabu dengan berkarier di bidang yang identik dengan "dunia pria," tidak bisa dipungkiri bahwa perjuangannya juga merangkul hal-hal yang dekat dengan wanita. Industri fesyen dan kecantikan, misalnya.

Dari memberi kesempatan untuk pekerja perempuan, hingga membuat para konsumen wanita bangga pada diri mereka sendiri, kekuatan mendukung satu sama lain dalam semangat pemberdayaan tidak jarang jadi kata-kata kampanye jenama lokal. Dari sekian banyak, ada dua merek yang berada dalam lingkaran ini.

Pertama, Jacquelle. Dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com, Rabu, 22 September 2021, didirikan pada akhir 2015, merek ini membuka kesempatan bagi perempuan muda untuk belajar tentang bisnis, terutama mereka yang memiliki passion di dunia kecantikan dan gaya hidup, kata founder-nya Lianna Lie.

Ria, Sales and Promotion Head Jacquelle menyepakati pernyataan Lianna. "Di Jacquelle, kami dibimbing dengan asas kekeluargaan karena masing-masing karyawan diberi kesempatan untuk berkembang sesuai passion mereka. Para pendirinya sangat mendukung personal growth dan terus memberikan kesempatan untuk maju," ucapnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tahun ini, Jacquelle jadi jenama kecantikan lokal pertama yang bekerja sama dengan Disney Indonesia. Beberapa produk yang jadi bagian dari kolaborasi itu antara lain Jacquelle Disney Minnie Mouse Primer Lipomask dan Jacquelle Disney Minnie Mouse Edition Complete Me Face Palette.

Baru-baru ini, brand ini juga berkolaborasi dengan salah satu influencer kecantikan, Tasya Farasya. Kerja sama mereka mencatat produk Jacquelle Disney Princess edition skincare: Butter Clay Mask & Yogurt Sleeping Mask terjual habis dalam hitungan hari.

Masih tentang pemberdayaan perempuan, merek alas kaki asal Bandung, Jawa Barat, Ittaherl, punya cara tersendiri dalam melanggengkan gagasan tersebut. Pihaknya mengaku bangga mendukung perempuan dengan sepatu buatan tangan untuk tampil spesial. 

Salah satu produk Ittaherl yang jadi bagian koleksi tema Disney adalah sepatu terinspirasi kisah Belle dari Beauty and The Beast. Ini kemudian diimplementasi dalam tenun mawar ajaib dan siluet gaun kuning, hingga sentuhan kristal memesona yang terinspirasi dari sepatu kaca Cinderella.

Misi Ittaherl sendiri, yaitu mendukung perempuan Indonesia yang mengalami tantangan dalam menemukan pekerjaan karena latar belakang pendidikan. Setiap pekerjanya dibekali ilmu-ilmu baru yang mendukung mereka mendapat penghidupan lebih layak. 

Lusi, seorang karyawan Ittaherl yang lulusan SMA, sekaligus orangtua tunggal menjelaskan arti bekerja dengan perusahaan lokal yang peduli akan komunitas sekitar. "Ittaherl memberikan saya pengetahuan dari nol, hingga diberikan tanggung jawab yang besar dalam proses produksinya," katanya.

"Kami dituntun untuk maju dan meningkatkan taraf hidup kami. Saya bisa menyekolahkan anak saya dan mendapatkan kehidupan yang layak berkat pengetahuan yang diberikan Ittaherl," tutup Lusi.