Liputan6.com, Jakarta - Maksud hati ingin ke Spanyol, apa daya pesawat membawa ke Yunani. Pengalaman tak menyenangkan itu dialami pasangan Humaira dan Farooq Shaikh.
Melansir dari laman Metro, Selasa, 23 November 2021, mereka seharusnya terbang ke Spanyol. Namun, mereka baru menyadari bahwa mereka mendarat 1.200 mil jauhnya.
Advertisement
Baca Juga
Pasangan itu baru menyadari saat diberi tahu oleh sopir. Seorang sopir taksi bandara memberi tahu bahwa mereka berada di Yunani, bukan di Spanyol.
Liburan pasangan itu dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk. Staf Ryanair 'menertawakan mereka' begitu melihat keduanya kembali ke bandara.
Maskapai bertarif rendah itu menolak untuk meminta maaf. Mereka juga tak bersedia memberi kompensasi apa pun kepada pasangan itu.
Pihak maskapai menyalahkan pasangan itu atas seluruh insiden itu. Tetapi, pasangan itu mengatakan kesalahan Ryanair karena membiarkan mereka naik pesawat yang salah.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lolos Pemeriksaan
Pada 4 Oktober 2021, Humaira dan Farooq tiba di Bandara Stansted di Inggris. Dari sana, mereka berencana terbang ke Spanyol dan menjalani semua pemeriksaan pra-penerbangan normal, termasuk menunjukkan boarding pass mereka di gerbang keberangkatan.
Mereka mempertanyakan mengapa mereka bisa mendapatkan penerbangan ke Zakynthos. Padahal, boarding pass mereka tercatat menuju Seville.
Mereka mengklaim awak kabin belum mengumumkan tujuan pesawat karena terlambat berangkat dari Inggris. Mereka baru menyadari kesalahannya setelah meninggalkan bandara di Yunani.
Humaira berkata, "Telepon kami mengatakan "Selamat datang di Yunani" dan kemudian sopir taksi kami berkata "ini bukan Spanyol".'Â
Advertisement
Kasus Serupa
Kasus penumpang bukan kali pertama terjadi. Beberapa tahun lalu, seorang fotografer asal Kanada, Christopher Paetkau menceritakan kejadian tersebut.
Awalnya, ia hendak terbang dari Bandara Yellowknife menuju Inuvik, Kanada. Pria sempat bertanya pada pramugari karena merasa ragu. Ternyata, si awak kabin membenarkan dan Paetkau akhirnya bisa duduk dengan nyaman.
Ternyata penerbangan itu sama sekali tidak menuju arah Inuvik, dan malah mengarah ke Iqaluit. Pihak maskapai tidak yakin bisa kembali mengembalikan Paetkau ke Yellowknife karena cuaca sedang tak bersahabat. Pramugari yang sempat menjawab bahwa Paetkau berada di penerbangan yang benar langsung merasa bersalah.
Infografis Ragam Tanggapan Tes PCR Jadi Syarat Penumpang Pesawat
Advertisement