Liputan6.com, Jakarta - Pangeran Harry memperingatkan "keserakahan perusahaan dan kegagalan politik" memperpanjang pandemi COVID-19. Duke of Sussex membandingkan "kegagalan spektakuler" dari ekuitas vaksin global dengan perjuangan jutaan orang mengakses obat-obatan HIV.
Dalam surat yang dibacakan di acara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNAIDS pada Hari Aids Sedunia, Rabu, 1 Desember 2021, Harry, mengatakan pelajaran harus dipetik dari pandemi HIV/Aids, lapor Guardian, Kamis (2/12/2021).
Memvaksinasi dunia adalah "ujian karakter moral kita," tulisnya. "Sudah waktunya mengambil pelajaran selama pandemi HIV/Aids, di mana jutaan orang meninggal karena ketidakadilan yang mendalam dalam akses ke pengobatan," imbuh suami Meghan Markle itu.
Advertisement
Baca Juga
"Apakah kita benar-benar nyaman mengulangi kegagalan masa lalu? Semua yang saya pelajari dari pemuda Sentebale (kegiatan amalnya di Lesotho dan Botswana) berkata sebaliknya. Mereka melihat bagaimana mengulangi kesalahan ini merusak dan merugikan diri sendiri, itu adalah pengkhianatan terhadap generasi berikutnya," paparnya.
Ia menyebut mendiang ibunya, Putri Diana, yang membantu menyoroti pekerjaan amal AIDS, akan "sangat berterima kasih" pada komunitas ilmiah atas pekerjaan mereka dalam memerangi penyakit tersebut. Pasangan Sussex memang telah jadi juru kampanye vokal untuk kesetaraan vaksin COVID-19.
Dalam sebuah video untuk People’s Vaccine, yang dinarasikan Pangeran Harry bersama direktur eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima, ia berkata, "Ada persamaan yang mencolok antara COVID-19 dan pandemi mematikan lainnya, yang muncul 40 tahun lalu, HIV."
"Ini adalah kisah tentang bagaimana keserakahan perusahaan dan kegagalan politik telah memperpanjang kedua pandemi dan apa yang dapat kita lakukan untuk menghentikannya," sambungnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kesetaraan Vaksin
Video yang dimaksud menampilkan Putri Diana bertemu pasien AIDS. Juga, Harry dan Meghan di acara Global Citizen Live, September lalu, yang menyerukan para pemimpin dunia untuk mengadopsi kebijakan kesetaraan vaksin.
Harry mengatakan, "Dengan mengakhiri monopoli vaksin dan berbagi teknologi, perusahaan di negara berkembang dapat mulai memproduksi vaksin COVID-19 juga … Hancurkan monopoli … Berikan vaksin rakyat."
Dalam surat yang ditujukan pada direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, ayah dua anak ini menulis, "Vaksinasi dunia adalah ujian karakter moral kita dan kita mengalami kegagalan spektakuler dalam hal kesetaraan vaksin global. Serupa dengan krisis AIDS, kami sekali lagi mengungkap selama setahun terakhir bahwa nilai kehidupan tergantung pada apakah Anda lahir dan/atau tinggal di negara kaya atau negara berkembang."
Advertisement
Keprihatinan yang Mendalam
Adik Pangeran William ini kemudian menggambarkan munculnya varian Omicron COVID-19 sebagai "keprihatinan yang mendalam." "Sekarang lebih dari sebelumnya, mayoritas dunia yang tidak bersuara perlu didengar, dan tanggung jawab ada pada para pemimpin kita untuk mengakhiri pandemi ini. Kurang dari itu merugikan diri sendiri," tulisnya.
"Itu berarti mematahkan monopoli farmasi yang mencegah vaksin sampai ke komunitas di seluruh dunia yang membutuhkan; itu berarti pemerintah menghormati janji mereka dan memberikan dosis yang sesuai." imbuhnya.
"Itu berarti mengejar perjanjian pandemi internasional dengan garis waktu yang ketat dan meminta pertanggungjawaban satu sama lain; itu berarti memperlakukan semua kehidupan manusia sebagai kehidupan yang setara," tutup Harry.