Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Sesaot keluar sebagai juara empat sebagai desa wisata terbaik kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Desa ini berada di Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Rabu, 2 Februari 2022, desa wisata ini memiliki potensi alam yang cantik dan jadi salah satu wisata pusat rekreasi masyarakat (Purekmas). Ada pula beragam atraksi wisata yang ditawarkan di Desa Wisata Sesaot.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa destinasi wisata di desa ini meliputi Taman Miring, Camping Ground Vetong Hill dan Bukit Khasri. Desa Wisata Sesaot juga punya sejumlah air terjun yang cantik, seperti Air Terjun Tibu Sendalem, Air Terjun Tembiras dan Air Terjun Tibu Goa.
Selain itu, Desa Wisata Sesaot menyediakan camping ground dan Bumi Perkemahan Bukit Khasri Wisatawan yang datang bisa berkemah dengan harga mulai Rp15 ribu.
Di desa ini juga tersedia homestay dengan memanfaatkan lahan atau rumah masyarakat. Bagi wisatawan yang ingin menjelajah Desa Wisata Sesaot lebih lama, dapat menginap di homestay yang tersedia.
Sesaot juga memiliki produk hasil UMKM atau kelompok industri rumahan. Ini berperan aktif dalam mengembangkan potensi yang dimiliki desa guna menunjang perekonomian.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Produk Industri Rumahan
Salah satu industri rumahan adalah KUBe "Waroh Maju Bersama" yang menghasilkan ragam olahan, sebut saja keripik ubi ungu, pare, ubi madu, dodol nangka, dodol pisang, manisan rumput laut, pisang sale, rengginang, dan lainnya. Sederet olahan ini bisa didapatkan dengan harga mulai Rp10 ribu.
Ada pula kelompok Gula Aren "Pade Girang" yang bergerak di bidang pengolahan gula aren. Produknya bisa wisatawan dapatkan dengan harga mulai Rp17 ribu.
Kelompok "Hany Creative" bergerak di bidang pengolahan limbah menjadi hiasan berupa bunga. Produk hasil olahan ini dijual mulai Rp25 ribu.
Advertisement
Seni hingga Kuliner
Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Desa Wisata Sesaot berjarak 40,5 kilometer dari Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid atau sekitar satu jam 15 menit perjalanan. Desa ini bagian dari jalur geowisata.
Berkaitan erat dengan pembuatan jalur pendakian Sasak Kuno menuju Gunung Rinjani. esa Wisata Sesaot tersusun oleh batuan gunung api dari komplek gunung api purba Punikan, dan komplek gunung api Rinjani yang kaya akan potensi alam.
Desa ini mengandalkan kearifan lokal yang masih terjaga, seperti Gendang Beleq dan Pembayun. Pembayun sendiri menjadi salah satu adat budaya masyarakat Lombok, tradisi turun-temurun ini biasa digelar saat acara serah terima lamaran dalam pernikahan. Pembayun berasal kata dari "peman ing ayun" artinya pemimpin dimuka.
Untuk kuliner, ada sate bulayak yang menjadi salah satu makanan khas Sasak di Pulau Lombok. Sate ini berbahan daging atau jeroan sapi yang dilumuri dengan bumbu khas Lombok.
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement