Liputan6.com, Jakarta - Setelah dua tahun, Myanmar akhirnya akan mengizinkan turis asing memasuki negara itu mulai 17 April 2022. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pengunjung, yaitu harus divaksinasi penuh.
Selain itu, mereka diminta untuk dikarantina selama seminggu, menurut kementerian kesehatan negara itu. Mereka juga harus menjalani dua tes RT-PCR, seperti dilansir dari laman The Thaiger, Sabtu (19/3/2022).
Advertisement
Baca Juga
Terlepas dari kekerasan yang sedang berlangsung terhadap warganya sendiri dan pemerintah militer saat ini yang tidak diakui oleh seluruh dunia. Ide untuk mengizinkan turis disebut ide yang bagus.
Myanmar telah ditutup dari seluruh dunia setelah kudeta Februari 2021 di atas Covid-19. Pemerintah junta militer mulai membahas pembukaan kembali perbatasannya tahun lalu, ingin memanfaatkan peluang pariwisata dari hari libur tradisional setempat.
Orang asing meninggalkan Myanmar setelah kudeta tahun lalu menyebabkan tindakan brutal terhadap para pembangkang, pengunjuk rasa, dan milisi etnis. Tapi sekarang, komite pencegahan penyakit negara itu mengatakan ingin melihat pengunjung kembali.
“Untuk meningkatkan sektor bisnis pariwisata, dan untuk kelancaran perjalanan bagi pengunjung yang datang berkunjung ke Myanmar," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diasingkan
Myanmar masih menghadapi banyak masalah dengan sensor dan penindasan di bawah junta militer saat ini. Awal bulan ini, junta mencabut kewarganegaraan beberapa anggota partai oposisi, termasuk dari pemerintahan sipil sebelumnya.
Banyak anggota juga telah diasingkan sejak kudeta. Militer Myanmar juga dituduh melakukan kejahatan perang terhadap kelompok etnis minoritas. Lebih dari 1.600 orang tewas sejak kudeta tersebut.
Myanmar memiliki total 608.000 kasus Covid-19. Tahun lalu, negara itu mencapai puncaknya dengan 40.000 kasus per hari. Ini memiliki hampir 20.000 kematian terkait Covid-19.
Advertisement
Dipenjara
Sebelumnya, salah satu selebritas paling populer Myanmar telah dipenjara selama tiga tahun karena ikut serta dalam protes massal yang mengguncang Myanmar menyusul kudeta militer Februari 2021.
Paing Takhon, seorang model dan aktor dengan jutaan penggemar. Ia ambil bagian dalam protes anti-kudeta dan juga vokal mengecam pemerintah secara online, diberitakan kanal Global Liputan6.com.
Militer Myanmar merebut kekuasaan setelah klaim kecurangan pemilu. Sejak itu, ia terlibat dalam kampanye represi yang brutal.
Peristiwa Penangkapan
Paing Takhon ditangkap pada April 2021 oleh sekitar 50 tentara yang tiba dengan delapan truk militer pada pukul 05:00 waktu setempat, menurut sebuah posting Facebook oleh saudara perempuannya.
Penasihat hukumnya Khin Maung Myint mengatakan bahwa dia telah dijatuhi hukuman kerja paksa. Ia juga menambahkan bahwa keluarganya sedang mempertimbangkan apakah akan mengajukan banding.
Advertisement