Mengenal Jamu Sehat Pria dari Sido Muncul, Bermanfaat Jaga Kesehatan dan Vitalitas

Merek jamu Indonesia yang legendaris, Sido Muncul, memiliki beragam varian jamu. Salah satu produk jamu yang dihadirkan adalah Jamu Sehat Pria.

oleh Putu Elmira diperbarui 09 Apr 2023, 06:01 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2023, 06:01 WIB
Ilustrasi Jamu
Ilustrasi jamu. (Liputan6.com/Zulfikar)

Liputan6.com, Jakarta - Merek jamu Indonesia yang legendaris, Sido Muncul, memiliki beragam varian jamu. Salah satu produk jamu yang dihadirkan adalah Jamu Sehat Pria.

Dikutip dari laman Sido Muncul, Jumat, 7 April 2023, dalam penjelasan produk, tertulis bahwa jamu ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari serangan penyakit bagi pria. Khasiat dan manfaatnya tak lain untuk menjaga kesehatan dan vitalitas, serta membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Komposisi jamu sehat pria ini terdiri dari  Piperis Nigri Fructus yang bermanfaat untuk meredakan kolik angin dengan mengeluarkan gas dari saluran pencernaan. Lalu, Retrofracti Fructus yang disebut sebagai obat sakit perut, masuk angin, beri-beri, rematik, tekanan darah rendah, kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, dan sesak napas.

Ada pula Zingiberis Aromaticae Rhizoma, yakni obat asma, merangsang nafsu makan, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, radang sendi, anemia, nyeri perut, dan masuk angin. Kemudian, Cyperi Rhizoma untuk menurunkan demam dan diuretik, serta Myristicae Pericarpium untuk meningkatkan kesehatan otak, mengurangi rasa sakit, mengatasi masalah pencernaan, mengobati insomnia, membuang racun dalam tubuh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Aturan minumnya, yakni:

  • 1 bungkus tiap 2 atau 3 hari sekali, atau bila diperlukan satu kali sehari.
  • 1 bungkus diseduh dengan sekitar 100 cc (1/2 gelas) air hangat.

Perhatian:

  • Produk khusus untuk pria.
  • Baca petunjuk penggunaan.
  • Jika keluhan berlanjut hubungi dokter.
  • Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui serta penderita gangguan ginjal.

Keamanan produk:

  • Sertifikasi BPOM
  • Sertifikasi Halal

Sejarah Jamu Sido Muncul

Pabrik Sido Muncul
Pabrik Sido Muncul (Foto: Arthur Gideon/Liputan6.com).

Sepak terjang produsen jamu di Indonesia telah memulai jejaknya puluhan tahun silam, salah satu di antaranya adalah Sido Muncul. Semua bermula dari usaha sebagai pemilik pemerah susu terbesar bernama Melkrey di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Dikutip dari laman Sido Muncul, 3 April 2023, momentum itu menjadi titik awal perjalanan usaha pasangan suami istri Siem Thiam Hie (28 Januari 1897--12 April 1976) dan Rakhmat Sulistio (13 Agustus 1897--14 Februari 1983). Pada 1930, pasangan ini merintis toko roti dengan nama Roti Muncul.

Di tahun yang sama, Rakhmat Sulistio mulai meracik jamu masuk angin yang kini dikenal dengan nama Tolak Angin. Berlanjut pada 1935, berbekal kemahiran Rakhmat (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan membuka usaha jamu di Yogyakarta.

Tolak Angin dalam bentuk godokan mulai dipasarkan pada 1940. Lalu pada 1951, pasangan ini endirikan perusahaan sederhana dengan nama Sido Muncul. Itu bermakna "Impian yang Terwujud" di Jalan Mlaten Trenggulun, Semarang.


Perjalanan Sido Muncul

Irwan Hidayat
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat di Pabrik Sido Muncul Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (14/3).

Pada 1975, dibentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang sebelumnya berbentuk CV pada 1970. Kemudian pada 1997, Sido Muncul membangun pabrik jamu modern dengan luas 30 hektar di Klepu, Kecamatan Bergas, Ungaran.

Pembangunan pabrik ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 21 Agustus 1997. Pada 2000, Sido Muncul meresmikan pabrik baru pada 11 November 2000.

Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia kala itu, Achmad Sujudi. Pada saat bersamaan, Sido Muncul menerima dua sertifikat yang setara dengan farmasi, yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Pada 2004, Sido Muncul memproduksi lebih dari 250 jenis produk. Produk unggulan mereka adalah Tolak Angin, Tolak Linu, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit, dan Kunyit Asam.

Di 2013, Sido Muncul memiliki 109 distributor di seluruh Indonesia. Berbagai produk unggulan Sido Muncul juga telah di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara.

Pada 18 Desember 2013, Sido Muncul secara resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten "SIDO". Kemudian di 2019, Sido Muncul memperoleh sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia untuk 274 produk. Sertifikat yang diterima pada 6 Maret 2019 ini terbagi dalam empat jenis produk, yaitu Jamu, Suplemen dan Bahan Suplemen, Minuman dan Bahan Minuman serta permen.


Agrowisata

Di Balik Papan Peringatan 'Ikan Buas' di Agrowisata Sido Muncul
Gara-gara 'ikan buas' yang ada di danau Agrowisata Sido Muncul itu, tiga pegawai mendapat luka robek di dahi hingga dapat tujuh jahitan. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Keberadaan Agrowisata PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk bertujuan untuk mengoleksi tanaman obat dan pelestarian plasma nutfah terutama diprioritaskan pada tanaman-tanaman langka atau yang hampir punah. Sebagian besar koleksinya terdiri dari tanaman obat untuk bahan jamu yang dipergunakan oleh para industri dan yang lainnya masih dieksplorasi dari alam.

Pada 1999 dirintis pembukaan kawasan khusus untuk lokasi koleksi tanaman obat yang akhirnya didesain seartistik mungkin dan menarik untuk dilihat dan dikunjungi. Secara resmi tempat tersebut dijadikan obyek agrowisata khusus koleksi tanaman obat yang dirancang terpadu, antara koleksi tanaman obat dengan desain taman serta infrastruktur lainnya.

Agrowisata tanaman obat di kawasan Pabrik Sido Muncul, Jl. Soekarno Hatta, Desa Diwak, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, menempati lahan seluas 3 hektare, dengan topografi tanah landai, ketinggian tempat 440 meter dari permukaan laut. Dalam area agrowisata ini terdapat sekitar 400 spesies tanaman termasuk tanaman introduksi dari luar negeri antara lain Echinacea Purpurea, Tribulus Terrestris, Mintha Piperita dan Sylibum Marianum.

Di dalam area ini juga terdapat 154 ekor satwa dari 52 spesies, seperti:

  • Harimau Sumatra dan Siberia
  • Reptil seperti buaya dan ular
  • Kelompok kera (OwaJawa, Lutung Kelabu, Si Amang, Kera Jawa)
  • Orang Utan KalimantanKasuari, Merak, Burung Kakaktua, Elang
  • Kuda
  • Ikan Arapaima

Sejak tahun 2011 telah mendapatkan izin sebagai Lembaga Konservasi (LK) dari Kementerian Kehutanan (LHK) RI dalam bentuk satwa. Agrowisata sebagai kawasan wisata dan dikunjungi masyarakat dengan rata-rata kunjungan 5000 orang wisatawan per bulan, tanpa dikenakan biaya sebagai upaya bagian daripada kegiatan CSR untuk memberikan edukasi bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya