Liputan6.com, Jakarta - Direktur Nutrition Unilever Indonesia, Amaryllis Esti Wijono, berbagi pandangan seputar peringatan Hari Gizi Nasional 2024 yang lagi-lagi menekankan soal stunting. "Saya sendiri sadar bahwa peranan yang bisa saya beri harus berawal dari pengetahuan dan dimulai dari rumah."
Sebagai ibu dari dua orang anak, saya tentu ingin memberi yang terbaik untuk keluarga. Jujur, dulu mendapat sumber informasi yang terpercaya tidak semudah sekarang. Beruntung, kita hidup di era internet, di mana segala macam ilmu bisa diakses dengan mudah untuk diteruskan ke generasi lebih muda.
Baca Juga
Bicara tentang generasi muda, kita semua punya banyak harapan bahwa mereka akan lebih berdaya dalam mengubah masa depan, termasuk dalam hal nutrisi. Dari segi teori nutrisi, saat generasi muda lebih teredukasi, paham, dan terbiasa mindful terhadap apa yang dikonsumsi, kemungkinan besar mereka bisa meneruskan kebiasaan ini saat memutuskan berkeluarga.
Advertisement
Pada akhirnya, generasi itu akan punya peran nyata dalam memutus mata rantai stunting di masa depan. Teori ini mendorong saya mencoba mengamati kenyataannya di keseharian.
Bekerja di perusahaan dengan begitu banyak karyawan yang punya latar belakang dan usia beragam, termasuk gen Z dan milenial, saya sangat bangga dan kagum pada semangat mereka untuk hidup lebih sehat, terutama dalam memilih apa yang dikonsumsi sehari-hari.
Ada yang lebih senang membawa bekal sehat dari rumah, ada yang berlangganan katering sehat, lalu banyak juga yang punya daftar rekomendasi restoran makanan sehat favorit. Diet sehat yang mereka jalani juga bermacam-macam, bahkan saya pun sempat tertarik mencobanya.
Jadi betul kata orang, kita bisa belajar dari siapa pun dan di mana pun kita berada. Saya sangat bersyukur bahwa ternyata hal ini telah jadi sebuah fenomena yang menjanjikan.
Tidak Sekadar Kenyang, tapi Juga Sehat
Survei "Tren Makanan dan Minuman Pada Gen Z dan Millennial 2022--2023" oleh Populix pada 3.138 gen Z dan milenial di seluruh Indonesia memperlihatkan bahwa dua generasi ini tidak lagi makan untuk sekedar kenyang, namun makin menyadari pentingnya memilih makanan lebih sehat.
Berdasarkan penelitian itu, 38 persen dari mereka paling menyukai makanan dan minuman dengan kadar gula rendah, 19 persen menggemari camilan sehat, bahkan 44Â persen mengatakan bahwa proses pembuatan produk kuliner merupakan hal yang penting.
Sebagai orang yang berkecimpung di dunia FMCG, data yang sangat menarik dan menantang ini semakin memupuk harapan saya. Saya percaya produsen punya peran, sekaligus kesempatan besar mendukung fenomena ini dengan menyediakan alternatif makanan dan minuman yang tidak cuma lezat, namun juga sehat dan diproduksi secara bertanggungjawab.
Permintaannya jelas meningkat, dan sekarang waktunya memastikan bahwa kami punya komitmen yang kuat untuk memenuhinya. Kami selalu berusaha melahirkan solusi yang bisa menjawab kebutuhan demografi health-conscious ini.
Misalnya, dengan mengurangi kadar gula untuk produk minuman kemasan, menghadirkan inovasi Less Sugar untuk produk kecap manis, serta menyediakan alternatif bumbu masak lebih sehat bagi para young home chefs karena tidak mengandung micin.
Advertisement
Selaraskan Inovasi dan Edukasi
Selain inovasi, edukasi tentu juga jadi prioritas lainnya. Berkolaborasi dengan pemerintah dan organisasi non-profit, ada banyak kampanye nutrisi yang kami suarakan untuk mendorong masyarakat, termasuk generasi muda, hidup lebih sehat dengan nutrisi yang seimbang sesuai pedoman "Isi Piringku."
Tidak hanya membawa pesan-pesan relevan, mediumnya pun terus diremajakan untuk menjangkau sumber informasi yang akrab dengan keseharian generasi muda. Survei Populix juga menunjukkan fakta lain yang tidak kalah menggelitik.
Dengan gaya hidupnya yang sangat mobile, gen Z dan milenial mayoritas lebih suka membeli makanan di luar, baik secara online, take away, atau dine-in. Artinya, tanggung jawab dan kesempatan industri FMCG jadi semakin besar.
Melalui unit bisnis yang berfokus pada segmen business to business (B2B), kami bekerja sama dengan ribuan mitra operator restoran maupun katering di berbagai penjuru negeri untuk memberi pengalaman kuliner lebih sehat dan bergizi pada para konsumen muda.
Berkontribusi Ciptakan Gaya Hidup Lebih Sehat
Misalnya, kami mengidentifikasi tren Feel Good Food di antara pengusaha kuliner, serta mendukungnya lewat inspirasi hidangan berkelas yang memperhatikan rasa sekaligus kesehatan, serta keseimbangan rasa dan nutrisinya. Kami juga rutin memberi konsultasi penyusunan menu dengan gizi seimbang oleh chef berpengalaman.
Dengan skala yang besar, upaya ini jadi sebuah win-win solution: bisnis mereka semakin bertumbuh, konsumen pun diuntungkan dengan makin banyaknya pilihan gerai kuliner yang mendukung kebutuhan gaya hidup sehat.
Kembali ke topik Hari Gizi Nasional, semoga semangat kita semua makin selaras untuk berupaya mencegah stunting secara lebih gencar dan lebih dini. Semua pihak bisa berkontribusi. Kami dari pihak produsen akan terus memainkan lebih banyak peran dalam mengedukasi dan berinovasi dalama memfasilitasi generasi masa depan untuk hidup lebih sehat.
Dengan saling berkolaborasi, saya yakin harapan kita terhadap generasi muda tidak akan sia-sia. Tidak mustahil bahwa di masa depan, keluarga Indonesia bisa terbebas dari masalah mal nutrisi, seperti stunting, sehingga kita bisa bersama-sama mewujudkan Generasi Emas 2045 yang kita cita-citakan.
Advertisement