Fantasi dan Romantisme Gaun Pengantin Klasik hingga Androgyny ala SEBASTIANSposa

Koleksi REVERIE dari SEBASTIANSposa menampilkan variasi gaun pengantin dari mulai classic ball gown yang gala, siluet Princess yang anggun, siluet A-line dan siluet Sheath yang modern, serta rancangan pants suit yang androgyny.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Sep 2024, 04:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 04:00 WIB
Koleksi busana pengantin SEBASTIANsposa yang dipresentasikan pada Kamis, 19 September 2024.
Koleksi busana pengantin SEBASTIANsposa yang dipresentasikan pada Kamis, 19 September 2024. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gaun pengantin selalu istimewa dan menjadi perhatian utama dalam sebuah momen sakral pernikahan. Terutama bagi pengantin wanita, pemilihan gaun bisa mengungkap karakternya yang ingin dikenang seumur hidup.

SEBASTIANsposa, jenama bridal yang didesain oleh duet Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese, kembali meluncurkan koleksi gaun-gaun pengantin terbaru untuk melengkapi momen tak terlupakan sepanjang masa. Gaun-gaun terbaru ini diberi judul ‘REVERIE’.

Tajuk ini merujuk pada lamunan-lamunan para calon pengantin SEBASTIANsposa, saat mereka berimajinasi tentang gaun pengantian apa yang mereka impikan. Sebastian dan Cristina masuk ke mimpi-mimpi mereka yang penuh fantasi dan romansa.

Keduanya ingin menarik pertemuan batas antara imajinasi dan kenyataan menjadi gaun-gaun pengantin yang menyenangkan hati dan membuat semuakeluarga dan kerabat terpesona. Tentu saja, semua gaunnya berbalut nuansa putih. Tapi bukan sekadar putih, dari kejauhan model yang lalu-lalang tampak terang-benderang dengan apiknya gaun juga dirancang menyilaukan mata dengan kristal-kristal yang mewah dan glamor.

"Ketika kami menghadapi calon pengantin, mereka memiliki begitu hayalan dengan lamunan-lamunan yang membuat kami terbawa ke dalam hayalan mereka,” ujar Sebastian Gunawan atau biasa disingkat Seba, menjelaskan landasan ide kreatif koleksi ini. 

Koleksi 'REVERIE' menampilkan variasi gaun pengantin dari mulai classic ball gown yang besar dan siluet Princess yang anggun. Ada pula pilihan siluet A-line dan siluet Sheath yang modern, serta rancangan pants suit yang androgyny. 

Gaun Elegan di Hari Pernikahan

Koleksi busana pengantin SEBASTIANsposa yang dipresentasikan pada Kamis, 19 September 2024. (Dok: Liputan6.com/dyah)
Koleksi busana pengantin SEBASTIANsposa yang dipresentasikan pada Kamis, 19 September 2024. (Dok: Liputan6.com/dyah)

Desain yang bervariasi ini juga menjadi cerminan, bahwa setiap baju pengantin bisa menampilkan karakter penggunannya. Namun tetap, masing-masing gaun didesain dengan pilihan mulai dari modern minimalis hingga gemerlap opulence, dengan proporsi elegan khas Sebastin dan Cristina.

Baik yang simpel tanpa ekor maupun gaun yang berat, pengantin juga memiliki pilihan ball gown klasik dengan sentuhan modern dari SEBASTIANSposa. Materian untuk gaun pengantinnya pun terlihat mewah dan berkelas. Anda akan menemukan bahan delicate lace, tulle, satin silk, satin damask, taffeta, silk chiffon, shantung, beaded, dalam pilihan tunggal warna putih yang abadi.

SEBASTIANsposa juga menghiasi setiap gaun dengan ‘savoir-faire’ kinerja sulaman bunga 3D, frill, ruffle, asymmetrical drapes, intricatehand-sewn beadwork, serta konstruksi korset-korset yang didesain modern. Sebagai informasi, SEBASTIANsposa merupakan jenama karya Sebastian Gunawan & Cristina Panarese diluncurkan pada tahun 2006. Dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan gaun pengantin sengan desain yang mewah.

Sebastian Gunawan Signature dengan Tema Orukami

Sebastian Gunawan
Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese memperesentasi koleksi Sebastian Gunawan Signature "Orukami" di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, 10 Juli 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Bertajuk "ORUKAMI," duo desainer Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese mempersembahkan koleksi teranyar Sebastian Gunawan Signature 2024/2025. Sesuai judul busana, keduanya bertumpu pada estetika Jepang dalam pengembangan kreativitas rangkaian mode tersebut.

Secara khusus, mereka mengerucut pada Orukami, yang mana "oru" berarti "lipat" dan "kami" adalah "kertas," serta bagian drape di punggung Yukata Kimono yang membentuk gelombang menggelayut ketika dipakai secara kasual. Kedua desainer ini menjelaskan bahwa pada dasarnya, formula merancang busana sama seperti seni melipat kertas ala Jepang.

Prosesnya dimulai dengan pembuatan dasar baju atau toile, dengan cara melipat-lipat bahan sesuai desain yang diinginkan, lalu memindahkannya ke atas kertas untuk dijadikan pola. Ide ini lalu diterapkan ke prespektif desain pakaian khas Eropa sesuai latar belakang pendidikan fesyen Sebastian dan Cristina di Instituto Marangoni Milan, Italia.

Catwalk koleksi ini pun memberi anggukan pada dua perspektif tersebut, dengan lantai bermotif khas Jepang dan latar belakang tirai beludru berat yang lazim ditemukan di bangunan-bangunan Eropa. Visual busananya mengawinkan aksen-aksen drape kimono dengan gaun-gaun malam modern.

Eksplorasi Teknik Lipatan

Sebastian Gunawan
Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese memperesentasi koleksi Sebastian Gunawan Signature "Orukami" di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, 10 Juli 2024. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Peletakannya bukan cuma di punggung, tapi di bagian depan, hingga membentuk cocoon dress, bahkan cocoon cape. Rok gelembung yang biasanya ditopang konstruksi petticoat di sisi dalam, kali ini diciptakan duo desainer Indonesia itu hanya dengan teknik lipatan, membuktikan kesan spektakuler bisa dihadirkan melalui cara berbeda.

"Kami berharap koleksi ini bisa diterima di kalangan yang lebih luas, berjiwa muda, sambil kami meregenerasi minat high fashion ke generasi selanjutnya," kata Cristina.

Sifat gelombang drape yang simetri di sejumlah rancangan Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese dikontraskan dengan bentuk-bentuk geometris asimetri, seolah itu merupakan hasil Orukami. Perpaduannya membuat rangkaian busana tampil berdinamika dan disebut "relevan dengan minat fesyen yeng menyenangkan saat ini."

Menyelaraskan desain, koleksi menggunakan bahan-bahan, seperti crepe, mikado, tulle, chiffon silk, damask, lace, tweed, shantung, jacquard, leather untuk sarung tangan, dan benang rajut Chenille lembut yang digunakan sebagai pengganti efek fur. Sebastian dan Cristina juga mendesain perhiasan penyempurna rancangan. 

Infografis Ragam Material Fesyen Berkelanjutan
Macam-macam material fesyen berkelanjutan. (dok. Liputan6.com/Trie Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya