Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto telah mengumumkan Kabinet Merah Putih usai dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada Minggu malam, 20 Oktober 2024. Sebanyak 109 menteri dan wakil menteri telah ditunjuk untuk membantu pemerintahan Prabowo-Gibran.Â
Salah satunya adalah Ni Luh Puspa yang mengemban jabatan sebagai Wakil Menteri Pariwisata, mendampingi Widiyanti Putri selaku Menteri Pariwisata. Lalu siapa sebenarnya Ni Luh Puspa? Ia dikenal sebagai seorang jurnalis televisi.
Advertisement
Mengutip dari laman Linkedin, Senin (21/10/2024), ia adalah produser dan penyiar berita di Kompas TV. Kariernya sebagai wartawati sudah berlangsung selama hampir sembilan tahun, yakni sejak Des 2015. Sosok Ni Luh sangat sering tampil di televisi sebagai pembawa acara program.Â
Advertisement
Setelah Presiden Prabowo mengumumkan namanya dalam jajaran kabinet, Ni Luh pun membuat status terbaru. "Dear kawan-kawan semua, matur suksma atas doa dan support yang diberikan kepada saya, luar biasa sekali, saya baca satu persatu. Menambah semangat saya untuk bisa mengabdi dengan sebaik-baiknya untuk bangsa dan negara," tulisnya di Instagram Story pribadinya @niluhpuspa pada Senin (21/10/2024).
Dalam unggahan selanjutnya, Ni Luh juga mengungkap bahwa ia akan pamit dari program yang ia bawakan di Kompas TV. "Saya Pamit," keterangan di unggahan untuk tayangan terakhir program berita yang ia bawakan pada 21 Oktober 2024.
Setelah mengemban tugas sebagai Wakil Menteri Pariwisata, ia akan meninggalkan profesinya sebagai jurnalis. Wanita kelahiran Singaraja Bali tersebut akan memfokuskan kariernya di pemerintahan.Â
Perjalanan Karier Ni Luh Puspa
Karier Ni Luh di dunia jurnalistik dimulai saat ia magang di sebuah radio lokal di Makassar pada 2010. Berkat bimbingan dari Asdar Muis, seorang sastrawan, Ni Luh makin mendalami dunia media massa.
Pada 2012, ia sempat bergabung dengan Sun TV Makassar sebagai presenter. Ni Luh lalu melanjutkan pendidikan di STIE Nobel Indonesia Makassar dan menyelesaikan kuliahnya pada 2016.
Selanjutnya pada 2018, Ni Luh mencapai pencapaian baru dalam kariernya dengan bergabung bersama Kompas TV. Namanya makin dikenal lantaran dedikasinya dalam dunia jurnalistik dan kemampuan berbicara yang luar biasa. Bahkan, ia dipercaya untuk membawakan program dengan namanya sendiri, NI LUH, yang membahas berbagai isu sosial, politik, dan budaya.
"Kerja itu, bukan hanya tentang kecakapan menyelesaikan pekerjaan, tapi juga bagaimana kemampuan beradaptasi, dan bekerja dalam tim. Sukses di pekerjaan tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja, jadi bagi yang baru mau nyari kerja, jangan cuman ngandelin IQ saja ya. Semangaaattt," tulisnya di halaman Linkedin pribadinya.
Advertisement
Berbagi Ilmu soal Public Speaking
"Beberapa waktu lalu, saat mengisi kelas untuk para mahasiswa, salah satu dari mereka bertanya"Kak, apa kira2 skill yang harus kami miliki, untuk nanti bisa masuk ke dunia kerja?" dan jawaban saya selalu sama "PUBLIC SPEAKING"Kalian boleh punya IPK gede, jago kerja, tapi apa artinya, kalau kalian gak bisa promokan diri, tidak tahu cara berkomunikasi, cara bergaul," tulisnya lagi di Linkedin.
Menurutnya public speaking, akan menjadi hal penting dalam perjalanan karier, karena bagaimana pun akan ada waktu saat seseorang harus presentasi. Ada waktu pula saat orang harus tahu cara berbicara di muka umum, di hadapan tim, di depan bos, dan di depan klien.
"Public Speaking bukan hanya untuk presenter, mc, humas, ini adalah skill yang hafus dimiliki semua orang. Gimana?" kata Ni Luh.Â
Selain public speaking, Ni Luh sempat mengungkap soal kerja di bidang jurnalistik. Ia mengungkap soal messenger yang kurang begitu dikenal publik.
"Kerja jurnalistik, selain ada Reporter, Campers, Korlip, Korda, Produser, executive producer, PA, Sekred, Library, ada juga yang namanya Messenger, dia punya peran penting juga dalam proses produksi," infonya lagi.
Kemenparekraf Resmi Dipecah
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) periode pemerintahan Presiden Jokowi resmi dipecah dua di bawah era Presiden Prabowo Subianto, yaitu menjadi Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Dengan pagu definitif Kemenparekraf untuk Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp1.768.347.951.000, bagaimana dua kementerian berbagi anggaran yang lebih rendah 40 persen dari anggaran sebelumnya?
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya dan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana ternyata berharap banyak dengan kesempatan pembahasan APBN Perubahan di tahun 2025. "Nanti kami berdua juga akan berbicara mungkin dengan kedua eselon I kementerian kami, tapi kami paham juga nanti di awal tahun depan, mungkin sekitar bulan Maret juga ada APBNP," kata Riefky seusai serah terima jabatan di Balairung Soesilo Sudarman, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Riefky mengungkapkan bahwa, sesuai arahan Prabowo, ekonomi kreatif (ekraf) diharapkan menjadi ekosistem yang besar, mapan, dan kuat di masa depan. Atas situasi ekonomi geopolitik global yang tak menentu, ekraf diharapkan bisa menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia.
Adapun Menpar Widi menyatakan bahwa sektor pariwisata Indonesia memiliki tantangan besar, terutama dalam penguatan potensi pariwisata di dalam negeri. Pemisahan bidang pariwisata dan ekraf menjadi dua kementerian itu disebutnya tetap memberi peluang bersinergi dan berkolaborasi.
"Karena kedua sektor ini memiliki tujuan bersama mengangkat potensi keindahan alam, kekayaan seni dan budaya, serta industri kreatif yang kita miliki," kata Widi.
Â
Advertisement