Liputan6.com, Jakarta - Sepintas Pusat Pendidikan Polisi Perairan (Pusdikpolair) Mabes Polri di Pulau Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, seperti tidak terkena imbas ledakan senjata milik TNI AL, Rabu, 5 Maret. Namun, jika masuk lebih ke dalam baru terlihat kerusakan parah.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Sabtu (8/3/2014), sejumlah atap bangunan terlihat hancur akibat hujan batu dari bangunan gudang yang meledak. Tidak hanya batu, potongan batang pohon yang terlempar pun merusak barak siswa.
Saat peristiwa terjadi, Pusdikpolair baru selesai menggelar apel akhir masa pendidikan. Meski sejumlah bangunan rusak, tidak ada anggota yang terluka.
Sepanjang hari Jumat, proses pembersihan serpihan kaca, batu dan atap yang hancur masih berlangsung. Hingga saat ini belum diketahui jumlah kerugian akibat musibah ini. Sementara itu pihak TNI masih melakukan investigasi terkait penyebab ledakan.
Menurut panglima TNI Jendral Moeldoko, musibah ini menjadi evaluasi bagi TNI agar peristiwa yang sama tak terlulang lagi.
Sementara itu Kapolri Jenderal Sutarman, menyatakan, karena polri memiliki laboratorium forensik, pihaknya siap membantu mengungkap penyebab ledakan jika diminta pihak TNI.
Ledakan gudang senjata di Pulau Duyung, Tanjung Priok, menewaskan seorang prajurit dan melukai puluhan prajurit dan beberapa warga sipil. Musibah ini berawal dari sebuah ledakan keras yang terdengar hingga 3 kilometer.
Ledakan tersebut bukan pertama kali terjadi. Sejak 1984 sudah ada 6 kali kasus ledakan di gudang peluru, sehingga Panglima TNI pun perlu melakukan evaluasi terkait kondisi gudang yang sudah semakin tua.
Baca juga:
[VIDEO] 7 Korban Ledakan Gudang Amunisi TNI AL Dirujuk Lagi ke RSAL Mintohardjo
[VIDEO] TNI AL dan Polri Masih Selidiki Penyebab Ledakan
Advertisement