Puluhan Orang Tolak Rapimnas, Situasi di DPP PPP Memanas

Puluhan orang yang datang dengan sepeda motor mencoba merangsek masuk ke Kantor DPP PPP yang tengah menggelar Rapimnas.

oleh Oscar Ferri diperbarui 19 Apr 2014, 23:42 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2014, 23:42 WIB
[FOTO] Rapimnas, Buntut Dukungan Suryadharma Ali Pada Prabowo
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menggelar Rapat Pimpinan Nasional, Sabtu (19/04/14) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Suasana di Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tiba-tiba memanas. Puluhan orang yang datang dengan sepeda motor mencoba merangsek masuk ke kantor yang tengah menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dari jajaran pengurus PPP dipimpin Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy.

"Kita kader PPP tidak setuju dengan Rapimnas. Bubarkan Rapimnas karena Ketum tidak ada," teriak mereka, Sabtu (19/4/2014) sekitar pukul 23.15 WIB.

Puluhan orang itu kemudian masuk ke Kantor DPP PPP dan langsung ke lantai 3 tempat Rapimnas berlangsung.

Mereka sempat menggedor-gedor tembok dan pintu kaca di ruangan itu serta berteriak agar Rapimnas dibubarkan. "Ini Rapimnas tidak sah," teriak mereka lagi.

Sejumlah polisi dari Kepolisian Sektor Menteng tiba tak lama kemudian dan langsung ikut naik ke lantai 3 untuk mengamankan massa yang berusaha membubarkan Rapimnas tersebut.

Rapimnas yang digelar mendadak ini dilakukan untuk merespons dinamika internal politik di tubuh partai berlambang Kabah tersebut. Sejumlah pengurus DPP sampai 26 Ketua DPW PPP hadir dalam Rapimnas ini. Namun, SDA tak terlihat di jajaran yang hadir.

Seperti diketahui, konflik di tubuh PPP semakin memanas ketika 26 Ketua DPW PPP berkumpul di Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Mereka membuat mosi tidak percaya terhadap SDA lantaran dianggap menyalahi aturan partai terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Partai Gerindra 23 Maret 2014.

Mereka menuntut pengurus DPP untuk segera menggelar rapat pleno guna membahas manuver SDA. Namun, kubu SDA malah menanggapi tuntutan itu dengan memecat sejumlah pengurus partai karena dianggap berusaha melakukan pemakzulan atau pelengseran terhadap ketum partai.

Melalui SK yang ditandatangani SDA dan Wasekjen Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014, DPP PPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW PPP, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya