Liputan6.com, Bandung - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrim Sus) Polda Jabar mengungkap pabrik pembuatan mie berformalin dengan omset puluhan juta rupiah per hari di kawasan Kampung Cibodas, Desa Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengatakan pengungkapan ini bermula dari penyelidikan pihak kepolisian berdasarkan laporan masyarakat yang mendapati adanya praktik pembuatan mie berformalin
"Setelah digeledah, kita amankan barang bukti berupa 520 kg mie basah, 1,5 karung borax, satu kaleng pewarna kimia, 25 kg soda api, lima kg formalin dan satu unit kendaraan roda empat," kata Martinus di Bandung, Selasa 6 Mei 2014. Seorang tersangka, SJ, ditahan.
Modus tersangka adalah mencampur adonan dengan bahan-bahan berbahaya seperti borax, pewarna kimia dan formalin. Takarannya hanya berdasarkan perkiraan tersangka.
"Alasannya biar mie lebih tahan lama. Dalam satu hari tersangka bisa memproduksi mie berbahaya ini hingga hampir satu ton. Dengan omzet mencapai puluhan juta setiap hari," ucap Martinus.
Selain itu, tersangka mengedarkan mie berformalinnya ke beberapa pasar-pasar tradisional yang berada di wilayah Bandung Raya seperti Soreang, Ciwidey, Cililin, Batujajar, Padalarang, dan Kota Cimahi.
"Ciri-ciri mie berformalin ini adalah warnanya lebih cerah dibandingkan tanpa formalin yang tampak pucat. Teksturnya lebih licin. Tahan sampai 5 hari bahkan lebih dan tidak didatangi lalat," jelasnya.
Martinus mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli makanan terutama mie. Karena mengonsumsi mie berformalin dalam waktu panjang dapat mengakibatkan gangguan pada ginjal, jantung, hati dan juga kanker.
Atas perbuatannya, tersangka yang kini tengah mendekam di balik sel tahanan Mapolda Jabar terancam dijerat dengan Pasal 136 huruf a dan b UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan dengn ancaman 5 tahun penjara atau denda maksimal Rp 10 miliar
Bisnis Mie Berformalin di Bandung Diungkap Polisi
Tersangka mengedarkan mie berformalinnya ke beberapa pasar-pasar tradisional yang berada di wilayah Bandung Raya.
diperbarui 07 Mei 2014, 06:37 WIBDiterbitkan 07 Mei 2014, 06:37 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada