Pasca-Letusan Sangeangapi, Bandara El Tari NTT Kembali Beroperasi

Bandara El Tari di NTT sempat ditutup selama 2 hari akibat hujan abu vulkanik yang mengganggu penerbangan.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Jun 2014, 01:39 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 01:39 WIB
Bandara Mutiara di Palu
(Foto: M Taufan SP Bustan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Kupang - Ratusan penumpang di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) kini bisa bernapas lega. Karena pihak bandara mulai Senin siang tadi kembali membuka bandara dan melayani penerbangan dari dan ke Kupang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (2/6/2014) dini hari, pascameletusnya Gunung Sangeangapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat lalu, Bandara El Tari sempat ditutup selama 2 hari akibat hujan abu vulkanik yang mengganggu penerbangan.

Meski bandara kembali beroperasi, sejumlah loket tiket masih tutup dan penumpang pun harus bersabar karena jadwal sejumlah penerbangan yang masih tertunda.

Gunung Sangeangapi yang terletak di Pulau Sangeang NTB ini sejak Senin pagi tadi masih tidak terlihat. Petugas di pos pengamatan Gunung Sangeangapi hanya bisa memantau aktivitas gunung melalui sesmograf meski sempat terjadi letusan susulan.

Namun tingkat kegempaan dan abu vulkanik yang dimuntahkan gunung ini tidak sebesar dan sebanyak pada letusan pertama pada Jumat lalu. Meski demikian Gunung Sangeangapi masih berstatus siaga. Sementara itu abu vulkanik masih turun di sejumlah wilayah di NTB termasuk di Kota Bima.

Distribusi bantuan dari pemerintah Kabupaten Bima bagi para korban letusan Gunung Sangeangapi di Kecamatan Wera terus dilakukan. Salah satunya ke Desa Sangiang yang menjadi desa terparah terkena dampak letusan gunung ini. Tenda-tenda pengungsian juga sudah dibangun tapi warga Desa Sangiang memilih untuk tidak mengungsi.

Selain kebutuhan pokok, warga Desa Sangiang juga sangat membutuhkan masker. (Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya