ISIS Dilarang Berkembang di Solo

Selain menolak paham ISIS, Pemerintah dan Muspida Solo juga sepakat segera menghapus coretan atau grafiti di dinding atau tembok di Solo.

oleh Fajar Abrori diperbarui 07 Agu 2014, 16:14 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2014, 16:14 WIB
(Lip6siang) Mural ISIS

Liputan6.com, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggelar pertemuan dengan sejumlah elemen organisasi massa (ormas) Islam untuk menyikapi munculnya berbagai atribut gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Solo, Jawa Tengah. Dari hasil pertemuan, gerakan ISIS dinyatakan dilarang berkembang di Kota Solo.

Pertemuan yang digelar di ruang Sekretatris Daerah (Sekda) Pemkot Solo itu, selain dihadiri sejumlah perwakilan ormas Islam seperti Muhammadiyah, MTA, NU, LDII, dan Forum Kerukunan Umat Beragama, juga Kapolresta Solo Kombes Pol Iriansyah, dan Dandim 0735 Surakarta Letkol Inf Adrian Triwasana. Pertemuan dilakukan secara tertutup dan berlangsung sekitar 3 jam.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, pertemuan ini untuk menindaklanjuti perintah Presiden SBY soal pelarangan gerakan ISIS. Juga untuk menyikapi situasi dan kondisi di Solo terkait munculnya sejumlah atribut ISIS beberapa hari lalu.

"Berdasarkan hasil pertemuan yang dihadiri pihak Muspida Kota Solo dan sejumlah elemen ormas Islam, sepakat menolak paham ISIS di Solo," ujar FX Hadi Rudyatmo usai pertemuan di Balaikota Solo, Kamis (7/8/2014).

Selain menolak paham ISIS, Pemerintah dan Muspida Solo juga sepakat segera menghapus coretan atau grafiti di dinding atau tembok-tembok di Kota Solo. Beberapa hari lalu sejumlah titik tembok digambari mural lambang negara ISIS.

"Penghapusan itu melalui muspida, danramil, kapolsek, camat, lurah dan masyarakat. Penghapusan itu sesuai Perda Kota Solo yang buyinya, setiap kali orang melakukan aksi corat coret tembok atau dinding dan mengakibatkan kekumuhman, bisa dikenai sanksi tindak pidana ringan," tegas Hadi.

Guna menindaklanjuti kesepakatan penghapusan, Pemkot Solo akan mengeluarkan surat edaran kepada masyarakat supaya kerja bakti menghapus corat coret atau grafiti tersebut.

"Ya tidak hanya aksi corat coret seperti kemarin, tapi juga aksi corat-coret lainnya yang ada di tembok, dinding, maupun pintu toko. Hal ini dilakukan supaya tembok kelihatan bersih," papar dia.

Khusus untuk mencegah berkembangnya paham ISIS, Pemkot Solo akan melakukan aksi preventif antara lain dengan sosialisasi di kalangan mahasiswa dan pelajar. "Upaya preventif ini supaya mereka tidak terpengaruh dengan paham ISIS," harap Hadi. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya