Hakim Kesal ke Syifa: Kalau Ingatkan Hafitd Kenapa Pukul Ade Sara

Sidang lanjutan kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Okt 2014, 19:03 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2014, 19:03 WIB
Wajah Penyesalan Tersangka Pembunuh Ade Sara
Dengan berkerudung hitam, terdakwa kasus pembunuhan Ade Sara, Assyifa, tampak lebih segar dengan sedikit hiasan bedak dan lipstik merah tipis, (16/9/14). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sidang beragendakan mendengarkan keterangan dari masing-masing terdakwa, yakni Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani.

Sepanjang sidang, Assyifa menjelaskan, apa yang terjadi sebelum, saat, dan setelah pembunuhan Ade Sara. Perempuan yang biasa dipanggil Syifa itu menceritakan bagaimana dia dan Hafitd melakukan serangkaian penganiayaan terhadap Sara.

Dalam persidangan, Syifa selalu mengatakan, penganiayaan yang dilakukannya disuruh Hafitd dan karena takut dengan Hafitd.

Hal ini membuat ketua majelis hakim Absoroh meninggikan nada bicara. Absoroh pun menanyakan apakah Assyifa tidak pernah menahan Hafitd menganiaya Sara. Assyifa mengaku sempat 2 kali mengingatkan Hafitd untuk menghentikan penganiayaan itu.

Pengakuan itu kembali memancing amarah Absoroh. Dia mengaku bingung, kenapa sudah mengingatkan Hafitd, tapi juga tetap melakukan penganiayaan.

"Katanya diperintah Hafitd, tapi ikut jambak, mukul, mau ikut-ikut. Kalau nggak sadar kemasukan jin berarti. Kamu mengingatkan tapi melakukan sendiri, kumaha iye teh," ujar Absoroh di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2014).

Kemarahan Absoroh memang dipicu dengan keterangan Assyifa yang begitu berbelit. Assyifa memberikan keterangan berputar-putar tidak sesuai dengan apa yang ada di BAP.

Absoroh pun menjelaskan, amar putusan yang akan dibacakan tidak hanya berasal dari keterangan Assyifa seorang. Karena banyak keterangan saksi yang mengungkapkan fakta lainnya.

"Kami memutus saudara bukan hanya keterangan saudara, karena ada saksi  petunjuk. Kalau perintah Hafitd masak reflek menjejal tisu sama koran," tegas Absoroh.

Dia juga, mengingatkan Assyifa membayangkan kalau kejadian itu dialami oleh anggota keluarga. Saat mendengarkan wejangan itu, Assyifa pun tampak menangis. "Kan kamu sama-sama perempuan. Kalau itu terjadi sama ibu, saudara, adik saudara," tandas Absoroh.

Ade Sara dibunuh oleh mantan kekasihnya Hafitd dan sahabatnya Assyifa pada Maret lalu. Ade Sara dibunuh di mobil Hafitd setelah sempat diajak berjalan-jalan ke beberapa tempat. Mayat Ade Sara lalu dibuang di pinggir tol JORR kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Polisi akhirnya membekuk kedua terdakwa di lokasi berbeda. (Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya